Tebing Setinggi 40 Meter Longsor, 2 Pekerja Tambang di Kaltara Tertimbun Tanah

Selasa, 29 Maret 2022 – 19:17 WIB
Tim Basarnas Tarakan saat hendak menuju lokasi longsor yang menimbun dua pekerja tambang batu bara di Tanah Tidung, Kaltara, Selasa (29/3/2022) siang. Foto: Dokumentasi Basarnas Tarakan

jpnn.com, TANA TIDUNG - Dua pekerja tambang tertimbun tanah longsor saat sedang menggali batu bara di konsesi milik PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ).

Peristiwa itu terjadi pada Senin (28/3) sore sekitar pukul 17.23 WITA.

BACA JUGA: Longsor di Area Tambang Batu Bara, 6 Orang Tertimbun

Mulanya, ada enam pekerja sedang mengoperasikan eskavator menggali di lubang tambang batu bara itu.

Tiba-tiba terjadi pergerakan tanah pada bagian tebing yang memiliki ketinggian 30-40 meter.

BACA JUGA: Kemnaker Komitmen Wujudkan Hubungan Industrial yang Kondusif di Sektor Perkebunan

Longsor dengan cepat menimbun alat berat beserta keenam operator alat berat itu.

Saat kejadian, empat pekerja berhasil keluar dari timbunan tanah.

BACA JUGA: Peringatan Hari K3 Dunia, Ini Agenda Besar ILO dan Kemnaker

Sementara dua korban lainnya dikabarkan masih tertimbun material tanah bersama sejumlah eskavator.

"Kronologis awal yang kami dapatkan para pekerja ini sedang melakukan penggalian di tambang batu bara, tiba-tiba longsor. Namun masih kami dalami penyebab awalnya," ucap Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin dikonfirmasi JPNN.com Selasa (29/3).

Amiruddin menyebutkan ada enam pekerja yang tertimbun tanah longsor.

"Empat orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan dua orang operator alat berat masih tertimbun," bebernya.

Amiruddin menyampaikan pihaknya baru mendapatkan laporan kejadian tersebut pada Selasa (29/3) siang.

"Kami baru mendapatkan informasi kejadian ini sekitar pukul 14.30 WITA hari ini. Setelah mendapatkan informasi kami kroscek kebenaran kejadian tersebut dan dinyatakan A1 (benar)," terang Amiruddin.

Seusai menerima informasi kebenaran kejadian tersebut, Amiruddin mengerahkan personelnya untuk melakukan pencarian.

"Saya langsung memberangkatkan satu tim berjumlah tujuh orang personel kami menuju ke LKP (lokasi kejadian perkara)," ucapnya.

Setibanya di lokasi kejadian, Tim Basarnas mengoperasikan alat deteksi keberadaan korban.

Namun korban tidak bisa dievakuasi dengan cara manual lantaran situasi di lokasi tambang itu memiliki kedalaman 30-40 meter.

"Salah satu alternatif untuk melakukan pencarian dengan menggunakan alat berat. Jadi akan digali karena posisi korban sudah diketahui," ungkapnya.

Ditambahkan Amiruddin, pihaknya sudah lakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk mengerahkan alat berat menggali timbunan tanah longsor.

"Kami masih lakukan proses evakuasi, semoga prosesnya dimudahkan nanti kami sampaikan informasi selanjutnya," tandasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diguyur Hujan Deras, Tebing Bukit Kasangkah Pamekasan Longsor


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler