Tebusan Dosa, Kisah Penuh Misteri Sekaligus Menyentuh

Kamis, 10 Oktober 2024 – 15:15 WIB
Pemain dan tim produksi film Tebusan Dosa saat menghadiri konferensi pers di Jakarta. Foto: Dok. Palari Films/Poplicist

jpnn.com, JAKARTA - Film horor yang berjudul Tebusan Dosa segera menghantui penonton dengan cerita penuh misteri sekaligus menyentuh.

Diproduksi Palari Films, film garapan sutradara Yosep Anggi Noen itu mengajak penonton merasakan perjuangan seorang ibu yang tidak kenal lelah.

BACA JUGA: Ini Jadwal Tayang Film Tebusan Dosa di Bioskop

Tebusan Dosa berkisah tentang Wening (Happy Salma), ibu yang mengalami kejadian tragis ketika anaknya, Nirmala yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan. Kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening.

Wening merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut di sungai. Akan tetapi, dia percaya Nirmala masih hidup.

BACA JUGA: Tebusan Dosa, Perjuangan Ibu Mencari Anaknya yang Hilang Misterius

Tirta (Putri Marino), podcaster Saiki Tirta, berminat memviralkan soal kehidupan Wening yang tragis.

Dengan segala upaya dan penuh harapan, Wening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (Shogen), peneliti dari Jepang.

BACA JUGA: Penampakan Putri Marino dan Happy Salma dalam Teaser Poster Tebusan Dosa

Wening juga meminta bantuan Mbah Gowa, seorang dukun misterius. Namun, di tengah pencarian, dia selalu didatangi oleh hantu Uti Yah.

Tebusan Dosa menjadi film misteri horor yang menyajikan kisah menyentuh tentang cinta seorang ibu, resiliensi seorang perempuan, dan misteri yang membayangi kehidupan.

Melalui karakter Wening, penonton diajak untuk merasakan perasaan hampa dan kosong dari sebuah kehilangan, kegelisahan dalam menghadapi ketidakpastian, dan harapan yang tak pernah padam.

Dalam pencarian anaknya, tidak hanya menguji kekuatan fisik Wening, tetapi juga menguji kekuatan emosional sebagai seorang ibu.

Sutradara Yosep Anggi Noen menciptakan atmosfer misteri horor realistik mencekam yang dibalut dengan drama yang kuat.

Melalui latar suburban, dia menggunakan pendekatan kengerian horor yang bukan saja dari wujud setan, tetapi juga tekanan hidup yang kompleks.

"Saya ingin penonton merasakan emosi yang kompleks dari karakter Wening. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup," kata sutradara Tebusan Dosa, Yosep Anggi Noen.

Happy Salma yang memerankan karakter Wening, berhasil menampilkan performa yang memukau dalam Tebusan Dosa.

Dia menghidupkan karakter perempuan yang kuat di tengah tekanan yang menghimpit serta rahasia yang selama ini dipendam.

"Saya berharap penonton bisa terhubung dengan perasaannya dan terinspirasi oleh semangat juangnya. Wening memberikan kekaguman pada saya tentang daya hidup dan selalu mencari kemungkinan lain, serta mampu bertahan dalam situasi apa pun,” jelas Happy Salma.

Sementara itu, Putri Marino yang berperan sebagai Tirta, seorang podcaster, juga memberikan warna tersendiri dalam
film Tebusan Dosa.

Penampilannya secara subtil membawa drama dalam film semakin solid, dengan memberikan karakterisasi perempuan independen yang juga kuat.

"Tebusan Dosa memiliki cerita dan nuansa yang segar. Bukan saja misteri horor melainkan juga ceritanya kuat dengan drama. Semoga penonton Indonesia juga bisa menerima film ini," ucap Putri Marino.

Selain Happy Salma dan Putri Marino, film Tebusan Dosa juga dibintangi oleh Bhisma Mulia, aktor asal Jepang Shogen, Keiko Ananta, Laksmi Notokusumo, dan Haru Sandra.

Film Tebusan Dosa akan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2024 mendatang. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler