jpnn.com, JAKARTA - Tech to Empower 2023 bertema Kolaborasi Penta-Helix Menuju Indonesia Inklusif mengadakan Job Fair Nasional Inklusif pada 27–29 Oktober 2023 di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran.
Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian program Tech to Empower 2023, kerja sama unggulan antara Alunjiva Indonesia dengan Pemerintah Inggris melalui UK-Indonesia Tech Hub dan didukung oleh Komisi Nasional Disabilitas.
BACA JUGA: Kemnaker Beri Penghargaan Kepada BUMN-Swasta yang Pekerjakan Penyandang Disabilitas
Program ini merupakan lanjutan dari “Tech to Empower: Digitally Ready Entrepreneurs” yang telah berjalan sejak 2020 dan 2021 dan telah berhasil memberdayakan 450 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Program Tech to Empower 2023 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan berupa pembentukan panduan perekrutan tenaga kerja dan pengembangan UMKM disabilitas, pelatihan keterampilan digital dan kewirausahaan bagi disabilitas, serta Job Fair dan UMKM Fair.
BACA JUGA: Triwulan III 2023, Bank Jatim Makin Agresif Salurkan Kredit
Program ini diharapkan dapat berguna bagi para penerima manfaat yang terdiri dari 500 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Dalam Job Fair Nasional Inklusif, ada sembilan booth perusahaan yang berfokus pada pemberian informasi, layanan konsultasi, dan perekrutan tenaga kerja bagi para penyandang disabilitas, terdiri dari FIF Group, PT Adira Dinamika Multifinance, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Cybers Global Indonesia, PT Midi Utama Indonesia Tbk, PT Mitracomm Ekasarana, PT Rajawali Berdikari Indonesia, PT Krakatau Posco, dan Superindo.
BACA JUGA: Aplikasi PINTU Beberkan Strategi Gaet Pasar di Indonesia Bitcoin Conference 2023
Pendirian booth ini diharapkan berhasil menyebarkan informasi dan menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja, khususnya di kalangan penyandang disabilitas, untuk bekerja di lingkungan inklusif.
Selain itu, rangkaian acara Job Fair Nasional turut dimeriahkan dengan beberapa sesi talkshow.
“Kementerian Ketenagakerjaan memiliki peranan penting dalam penempatan tenaga kerja disabilitas. Regulasi terkait pengaturan penempatan kerja disabilitas yang telah dibentuk turut mendukung fungsi dan kerja Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan, Siti Kustiati.
Co-Founder Alunjiva Indonesia Fany Efrita menuturkan Alunjiva Indonesia selaku platform sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan disabilitas terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas disabilitas.
Hingga saat ini, Alunjiva Indonesia telah menggelar berbagai program untuk mengembangkan keterampilan disabilitas, dengan berbagai bidang pengembangan kompetensi yang dibutuhkan, khususnya dalam dunia kerja.
Di sisi lain, Alunjiva Indonesia turut berkolaborasi dengan penyedia lowongan kerja, baik perusahaan maupun instansi lainnya untuk membantu menciptakan lingkungan dan kondisi kerja inklusif untuk merekrut tenaga kerja disabilitas.
Alunjiva Indonesia menjembatani penyedia lowongan kerja dan disabilitas pencari kerja dalam proses perekrutan, dengan mempersiapkan Disability Equality Training (DET) bagi penyedia lowongan kerja untuk menyediakan akomodasi yang kaya bagi disabilitas dan meningkatkan keterampilan disabilitas calon tenaga kerja.
Melalui kolaborasi dengan Pemerintah Inggris dalam program Tech to Empower 2023, Alunjiva Indonesia turut mengembangkan pedoman perekrutan dan penempatan tenaga kerja disabilitas.
"Kolaborasi penta-helix sangat dibutuhkan untuk realisasi penciptaan lingkungan kerja inklusif. Oleh karena itu, Alunjiva Indonesia mengajak seluruh entitas perusahaan yang memiliki komitmen dalam memulai penciptaan lingkungan kerja inklusif untuk turut serta dalam implementasi pedoman ini," seru Fany.(chi/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Yessy Artada