jpnn.com - BATAM - Insentif guru taman pendidikan Al-Quran (TPA) dan Noja Masjid se-kabupaten Lingga, terancam tak dibayar. Pasalnya, keuangan pemerintah kabupaten Lingga saat ini kembali defisit sehingga tidak bisa dibayarkan.
Informasi yang dihimpun, sejak awal Januari hingga Juni 2015, gaji yang merupakan bantuan pemerintah tersebut belum sama sekali dibayarkan. Sedikitnya, berdasarkan data Kesra Pemkab Lingga, tecatat 1000 orang guru TPA, Da'i , Noja Masid (red Penjaga masjid) dan Fardu Kifayah.
BACA JUGA: Inilah 11 PTS yang Ditutup Kemenristek Dikti
"Dari awal tahun sampai sekarang, kami belum terima gaji. Biasanya kami terima enam bulan sekali. Tapi sampai sekarang tak ada," ungkap salah seorang Guru TPA di kabupaten Lingga, yang enggan namanya dikorankan, siang tadi (12/6).
Hal tersebut, membuat guru TPA yang tersebar di seluruh pulau-pulau yang ada di kabupaten Lingga bertanya-tanya. Sementara, beberapa hari yang lalu, dikatakannya, surat edaran kembali dilayangkan pemkab Lingga terkait gaji tersebut.
BACA JUGA: 12 Perguruan Tinggi di Jawa Timur Dibekukan Sementara
Surat edaran berisi jika pemda tidak akan lagi membayar untuk enam bulan kedepan, yakni dari Juli hingga Desember 2015. Namun yang menjadi pertanyaan para guru ngaji ini, mengapa surat edaran pemberhentian tersebut, lebih dulu keluar sementara gaji Januari sampai Juni, tidak kunjung dibayar.
"Kita minta, gaji Januari sampai Juni kita dibayar dulu," tambahnya.
BACA JUGA: Ini 10 SMP Peraih Nilai Indeks Integritas UN Tertinggi
Sementara itu ditempat lain, Jaya, Kabag Kesra Pemkab Lingga, yang dihubungi membenarkan keterlambatan pembayaran gaji seluruh guru TPA dikabupaten Lingga. Ia mengatakan, hal ini terjadi merupakan dampak defisit anggaran pemkab. Untuk gaji guru TPA, perbulannya dikatakan Jaya sebesar Rp 250 ribu.
"Anggarannya tak ada. Sementara belum bisa dibayar. Untuk enam bulan kedepan, kita tidak ada lagi insentif guru TPA ini," tuturnya.
Bukan hanya keterlambatan, di akui Jaya, keuangan pemkab yang difisit, membuat pihaknya juga tidak bisa membayarkan gaji Januari-Juni 2015 yang sudah berjalan.
"Kita anggarkan Rp 4 Miliar. Tapi dananya tidak keluar. Jadi tidak bisa kita bayar. Kecuali kedepan, keuangan pemkab kembali normal, gaji guru TPA ini, harus tetap kita bayar," tutur Jaya.
Insintif yang awalnya merupakan bentuk perhatian pemkab setempat, terhadap penyebaran syiar islam di kabupaten Lingga, yang memiliki visi sebagai wilayah islami dan berbudaya, di kecokkan oleh permasalahan keuangan pemkab.
Dampak defisit anggaran tahun 2015 yang diperkirakan mencapai Rp 400 Miliar ini, benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan dan juga geliat keagamaan sebagai wujud pembinaan akidah di kabupaten Lingga. (cr11/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luar Biasa! SMPN 1 Magelang Raih Indeks Integritas UN Tertinggi
Redaktur : Tim Redaksi