Tegal, Ekspor Melati Terbesar

Kamis, 27 Maret 2014 – 02:24 WIB

jpnn.com - TEGAL - Tahun 2013 kemarin, Kabupaten Tegal telah mengekspor melati ke sejumlah negara sebanyak 9.456 ton. Dengan begitu, Kabupaten Tegal dinobatkan menjadi eksportir melati terbesar di dunia.

Hal ini diakui Menteri Pertanian (Mentan) RI Suswono saat berkunjung di lahan melati milik Wiryono warga Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Rabu (26/3). Dalam kunjungan kerjanya itu, Suswono didampingi Wakil Gubernur (wagub) Jateng, Heru Sudjatmoko, Bupati Tegal Enthus Susmono, dan sejumlah jajaran Kementrian Pertanian.  

BACA JUGA: Sediakan 52 Tempat Tidur Baru untuk Caleg Stres

Dalam kesempatan itu, Suswono mengatakan, potensi produksi melati di Kabupaten Tegal masih terbuka lebar. Hal itu dilihat masih banyak hamparan lahan pertanian yang belum tergarap. Selain meminta bupati untuk membuat sentra-sentra melati, Suswono juga meminta bupati untuk menyediakan lahan bagi para petani melati.

Ini dikarenakan petani melati di kabupaten itu, rata-rata memiliki lahan seluas seperempat hektare.  “Jika hanya memiliki lahan seperempat hektar tidak akan kaya,” ujarnya.

BACA JUGA: Honorer K2 Pangkep Harus Mengabdi 5 Tahun di Pulau Terpencil

Bupati Tegal Ki Enthus Susmono mengaku akan membebaskan pajak bagi masyarakat Kabupaten Tegal yang mempertahankan tanahnya untuk lahan pertanian. Kebijakan itu akan diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Sawah Lestari, yang hingga kini masih digodok. Direncanakan, perda itu akan mulai diberlakukan pada tahun 2015 mendatang.

“Kami akan mengusulkan kepada DPRD agar warga yang mempertahankan tanahnya untuk pertanian mendapat penghargaan,” kata Enthus.

BACA JUGA: Jelang Pemilu, Elpiji 3 Kilogram Langka

Menurut Enthus, Perda Sawah Lestari dibuat karena lahan pertanian mulai berkurang. Pengurangan lahan itu disebabkan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi industri, abrasi, dok kapal, dan lainnya. Jika kondisi itu disikapi, maka lahan pertanian di Kabupaten Tegal akan habis didaratkan.

Hingga kini, lahan yang tersisa untuk lahan basah 40.172 hektare, dan lahan kering 47.707 hektare. “Kami usulkan bagi pemilih tanah yang mempertahankan lahannya untuk pertanian mendapatkan keringanan pajak. Bila perlu, pajaknya digratiskan,” ujarnya.

Dia menilai, alih fungsi lahan telah mengurangi beberapa produksi pangan. Dicontohkan, untuk komoditas jagung dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan. Tahun 2009 hingga 2013, penurunan produksinya dapat dilihat dari angka mulai 173.306 ton, 167.523 ton, 118.876 ton, 117.538 ton dan 104.480 ton.

Produksi kacang kedelai juga mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan produksi tahun 2009 sebanyak 785 ton, maka produktivitas kedelai terus merosot, yakni 476 ton di tahun 2011, 408 ton di tahun 2012, dan 43 ton di tahun 2013.  

“Tapi, kita patut berbangga karena produksi gabah terus meningkat. Kabupaten Tegal dapat penghargaan dari Presiden RI atas keberhasilan dalam meningkatkan produksi gabah yang mencapai 350.116 ton di tahun 2009,” jelasnya.

Ditambahkan, pada tahun 2010 produksi gabah sebanyak 368.537 ton, tahun 2012 produksi meningkat menjadi 341.480,33 ton, tetapi sempat turun di tahun 2012 menjadi 341.006 ton, dan kembali naik di tahun 2013 menjadi 352.597 ton.

Sementara, untuk ekspor bunga melati asal Kabupaten Tegal sebanyak 3-4 ton per hari. Sedangkan, produksi melati mencapai 8-9 ton per hari.  “Kami juga akan berupaya mengalokasikan dana Rp 5 miliar untuk membeli melati saat harga jatuh,” janjinya.

Dalam pertemuan Mentan dengan para petani di Kabupaten Tegal, diberikan bantuan kepada kelompok tani. Selain itu, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) juga memberikan penghargaan kepada Bupati Tegal yang berhasil dalam program dan pembinaan komoditas ekspor terbesar berupa bunga melati.

 Penghargaan serupa juga diberikan Leprid kepada masyarakat Kabupaten Tegal melalui Pemerintah Kabupaten Tegal yang diterima oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Pemkab Tegal, Ir Hj Khofifah MM. Dalam kesempatan yang sama, petani juga melakukan tanda tangan kerja sama dengan Alamanda Sejati Utama untuk ekspor melati. (yer)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Tewas Tersengat Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler