Tegas, FGHNLPSI Menolak Seleksi PPPK Guru Tahap 3, Simak Alasannya

Kamis, 10 Februari 2022 – 17:53 WIB
Ketum FGHNLPSI Heti Kustrianingsih (kanan) dan Musbihin (tengah) saat RDPU Komisi II DPR RI. Foto tangkapan layar YouTube DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih menyatakan menolak seleksi PPPK tahap 3.

Menurutnya, seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK itu hanya memboroskan anggaran negara. 

BACA JUGA: PPPK 2022: Ketua Forum GTT Meneteskan Air Mata, Merasa Tak Berdaya

Selain itu, jika seleksi PPPK guru tahap 3 tetap digelar akan menimbulkan masalah lebih besar lagi.

"Data Kemendikbudristek menyebutkan 193.954 guru honorer lulus passing grade PPPK tahap 1 dan 2, tetapi tidak punya formasi. Kalau seleksi tahap ketiga tetap digelar, angka itu sudah pasti membeludak," kata Heti dalam rapat dengar pendapat umum Komisi II DPR RI, Kamis (10/2).

BACA JUGA: 6 Kebijakan Kemendikbudristek Pada Rekrutmen PPPK 2022 yang Menguntungkan Honorer

Dia menegaskan, kalaupun ada forum honorer lain menuntut seleksi PPPK tahap 3 tetap digelar, FGHNLPSI menolak keras.

Mereka sudah bisa membayangkan tidak akan lulus lagi karena harus melawan guru-guru besertifikat pendidik (beserdik).

BACA JUGA: PPPK 2022, Hetifah Mendorong Pemda Serius Melakukan Hal Ini

Heti pun memohon kepada pimpinan Komisi II untuk memanggil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo dan Ombudsman RI untuk membahas masalah tersebut. 

"Kelulusan PPPK guru tahap 1 dan 2 menggunakan data Dapodik yang diragukan kevalidannya, karena itu kami menolak dites kembali dan berikan kami Keppres pengangkatan PPPK," tegasnya.

Musbihin, pengurus FGHNLPSI dari Kabupaten Kebumen juga mendesak hal sama.

Dia menyampaikan jika ingin menyelamatkan guru honorer negeri, jangan ada lagi tes tahap 3, tetapi guru-guru yang lulus passing grade langsung diberikan formasi.

Dia mengungkapkan dalam seleksi PPPK 2021, guru pendidikan agama Islam (PAI) mendapatkan formasi yang sangat sedikit, padahal mereka juga berhak meningkatkan kesejahteraannya.

"Kami hanya menuntut keadilan," pungkas Musbihin. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler