jpnn.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mencabut dua Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik siswa yang terlibat tawuran.
Menurut Heru, pencabutan KJP itu akan memberikan efek jera sehingga tak ada pelajar yang tawuran lagi.
BACA JUGA: Tegas, Pemprov DKI Bantah Mengendapkan Dana KJP Plus dan KJMU Rp 82,97 Miliar
"Kemarin yang tawuran ada dua (siswa) KJP-nya dicabut. Ya, jangan tawuran, belajar dengan benar,” ucap Heru, Kamis (27/7).
Kepala Sekretariat Presiden itu menyayangkan tawuran yang masih kerap terjadi di wilayahnya.
BACA JUGA: Sengaja Tawuran karena Ingin Viral, Tak Takut KJP Dicabut
Heru menegaskan tugas pelajar ialah bersekolah dan belajar untuk masa depan. Menurut dia, siswa di sekolah negeri di Jakarta tidak dipungut biaya.
"Di Jakarta itu sekolah sudah gratis ya, tinggal sekolah. Kalau tawuran, nanti masa depannya bagaimana,“ kata dia.
Birokrat senior itu juga meminta para orang tua dan masyarakat mengawasi anak-anak mereka yang masih berstatus pelajar.
"Saya minta pengawasan orang tua, tokoh masyarakat, tetangga untuk selalu mengingatkan, termasuk media," tuturnya.
Selain itu, Heru juga meminta pihak sekolah mengawasi para siswanya.
“Saya minta juga kepala sekolah, guru untuk mengimbau anak-anaknya belajar dengan benar," imbuh Heru.(mcr/jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Antoni
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi