jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Jamaludin menyoroti dana mengendap di rekening penampungan Bank DKI pada 2013-2021 sebesar Rp 82,97 miliar.
Dia menyampaikan temuan tersebut dalam rapat paripurna dengan agenda pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) Tahun Anggaran 2021, pada Rabu (24/8).
BACA JUGA: Sengaja Tawuran karena Ingin Viral, Tak Takut KJP Dicabut
Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan dana mengendap tersebut disebabkan terjadinya gagal salur dan gagal distribusi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespons persoalan hal tersebut.
BACA JUGA: Cerita Pilu Wali Murid Terpaksa Gadaikan KJP: Keadaan Susah, Gaji Enggak Dapat
Riza dengan tegas membantahn bahwa Pemprov DKI Jakarta mengendapkan dana program KJP Plus dan KJMU Rp 82,97 miliar selama periode 2013-2021 di rekening penampungan Bank DKI.
“Tidak pernah. Kami tidak pernah menghalangi apalagi mengurangi atau mengendapkan. Itu masalah mekanisme teknis," kata Riza Patria saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia di Jakarta, Sabtu (27/8).
BACA JUGA: Bu Sri Mulyani Jangan Menyakiti Hati ASN, Mereka Sudah Menabung untuk Dana Pensiun
Menurut Riza, Pemprov DKI Jakarta selalu berupaya mempercepat penyaluran dana sosial pendidikan. Meski demikian, dia menyebut bahwa pencairan dana bantuan itu tergantung masyarakat, apalagi saat ini semua dilakukan secara daring atau online.
Politikus Partai Gerindra itu mendorong masyarakat mempercepat pencairan dana KJP Plus dan KJMU.
"Itu, kan, dari masyarakat sendiri. Cair tidak cair itu, kan, bukan dihalangi oleh kami, karena, kan, dananya ada. Itu dari masyarakat sendiri, warga sendiri," ucap Riza.
Dia mengatakan akan melakukan evaluasi terkait penyebab banyaknya dana yang belum tersalurkan tersebut.
"Nanti kami rapikan lagi, kami evaluasi apa yang menjadi penyebab, nanti kami cek," ucapnya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi