jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada para pekerja termasuk perusahaan mematuhi peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan mulai 3 hingga 20 Juli mendatang.
Sigit mengatakan, dalam PPKM Darurat telah mengatur pembagian sektor-sektor kritikal dan esensial yang diperbolehkan tetap beraktivitas dengan catatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
BACA JUGA: Kapolri Beri Perintah tentang Perusahaan Nakal, Bang Edi Bilang Begini
Di luar sektor tersebut, diwajibkan untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
“Tentunya kegiatan itu esensinya adalah mencegah interaksi masyarakat dengan menjaga mobilitas. Semoga pembagian ini dipahami masyarakat mana yang termasuk sektor esensial dan kritikal,” ujar Sigit dalam siaran persnya, Kamis (8/7).
BACA JUGA: Kapolri Jelaskan Strategi Hindari Kemacetan di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Mohon Disimak!
Sigit pun mengajak elemen masyarakat baik itu ormas, kelompok sosial masyarakat hingga civitas akademik di seluruh perguruan tinggi untuk turut serta berkolaborasi dengan TNI-Polri dalam rangka mempercepat akselerasi proses vaksinasi.
“Semoga akhir Juli atau Agustus vaksinasi bisa tembus dari satu juta jadi dua juta dosis per hari dan akan bertambah terus selanjutnya. Agar percepatan herd immunity dapat segera terlaksana,” kata Sigit.
BACA JUGA: Pak Kapolri, Tolong Sikat Habis Mafia Obat COVID-19
Kapolri sendiri telah meninjau vaksinasi di GOR Arcamanik Bandung bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang diselenggarakan oleh TNI-Polri dan Pemprov Jawa Barat.
Kegiatan ini diselenggarakan mulai 8 sampai 9 Juli 2021 dengan total target vaksinasi sebanyak 4.500 orang dari masyarakat umum yang sudah menerima dosis 1.
Stok vaksin yang dipersiapkan dalam kegiatan ini sebanyak 4.500 dosis jenis Sinovac milik Pemprov Jawa Barat dengan petugas vaksinator yang dilibatkan sebanyak 235 orang.
Usia meninjau vaksinasi, Kapolri bersama Panglima TNI beserta rombongan meninjau pos PPKM Mikro RW 18, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, yang terdiri dari tujuh RT dengan jumlah penduduk sebanyak 1.408 jiwa.
Dalam kesempatan itu, Sigit menekankan soal percepatan hasil swab melalui RT-PCR.
Kapolri menyebut, harus ada jaringan komunikasi antara masyarakat dengan elemen empat pilar. Misalnya, melalui Grup WhatsApp.
"Kecepatan tes RT-PCR harus kurang dari satu hari. Kegiatan tracing juga harus diperkuat. Grup WA harus lengkap selain berisi masyarakat harus ada nakes, tracer, puskesmas, dan TNI-Polri,” kata Sigit. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan