Tegaskan Jokowi Bersih dari Kasus Transjakarta

Pencopotan Udar Jadi Bukti Pembenahan Birokrasi Pemda DKI

Jumat, 23 Mei 2014 – 02:48 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tim advokasi bagi Joko Widodo (Jokowi) merasa gerah karena kasus dugaan korupsi proyek pengadaan armada Transjakarta terus dirembet-rembetkan pada pria yang kini maju sebagai calon presiden (capres) itu. Padahal, capres yang masih menyandang sebagai Gubernur DKI itu sudah bersikap tegas dalam kasus penyimpangan proyek Transjakarta.

Menurut Alexander Lay selaku anggota tim advokasi bagi Jokowi, kasus dugaan korupsi armada Transjakarta sudah menyeret mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono sebagai tersangkanya. Namun, jauh-jauh hari sebelum Udar menjadi tersangka sudah terlebih dulu dicopot dari jabatannya sebagai Kadishub DKI.

BACA JUGA: Prabowo Angkat Akbar Tanjung Jadi Tim Penasehat Pemenangan

Alexander mengatakan, pencopotan Udar menunjukkan duet Jokowi bersama Basuki T Purnama di Pemprov DKI punya komitmen tinggi untuk menciptakan pemerintahan yang bagus dan bersih.  “Jokowi membuktikan sikap tegas dalam menerapkan asas good governance di Pemda DKI Jakarta. Ia sudah merespons dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan bus Transjakarta," kata Alexander dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (22/5).

Alexander mengakui bahwa Jokowi sebagai Gubernur DKI tentu tahu ada proses pengadaan armada Transjakarta karena memang sudah dianggarkan di APBD DKI 2013. Namun, lanjut Alexander, Jokowi sebagai gubernur tentu tak terlibat dalam hal teknis pengadaan armada Transjakarta karena diserahkan ke Dishub DKI.

BACA JUGA: Sutan Bhatoegana Mengundurkan Diri

Alexander menambahkan, Jokowi sudah melakukan langkah nyata dalam mendongkrak kinerja birokrasi di Pemprov DKI termasuk dengan membuat terobosan melalui lelang jabatan. Selain itu, Jokowi juga sudah berusaha membersihkan Pemprov DKI dengan mengganti para kepala dinas termasuk Udar Pristono.

Karenanya Alexander merasa heran ketika Jokowi disebut ikut terlibat penggelembungan harga armada Transjakarta dari Tiongkok. “Tuduhan bahwa Jokowi terlibat dugaan mark up harga bus sama sekali tak berdasar," tegasnya.

BACA JUGA: Akbar Harapkan Kader Golkar Pendukung Jokowi Tak Terang-Terangan

Lebih Alexander menegaskan bahwa pihak yang menyebut Jokowi terlibat dalam kasus dugaan korupsi Transjakarta merupakan upaya kampanye hitam. Mantan anggota Tim Pengacara Bibit-Chandra itu mengatakan, ada pihak yang memelintir kasus Transjakarta agar seolah-olah melibatkan Jokowi maupun keluarganya.

Karenanya Alexander pun menyayangkan pihak yang sengaja mengumbar tudingan bahwa Jokowi terlibat korupsi proyek Transjakarta. “Kita sudah inventarisir usaha kampanye hitam mendiskreditkan Jokowi dan keluarga,” lanjut Alexander.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Diminta Awasi Acara Televisi Jelang Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler