Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon

Rabu, 25 Desember 2024 – 16:32 WIB
Ilustrasi - Konsultan keamanan siber Teguh Aprianto menyebut klaim Bashe bahwa BRI jadi korban ransomware tak lebih dari lelucon. Supplied for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto menilai klaim group peretas baru Bashe bahwa Bank BRI jadi korban serangan ransomware tak lebih dari lelucon di dunia maya. Pasalnya, data yang dilampirkan tidak meyakinkan.

“Seminggu yang lalu, muncul isu bahwa Bank BRI jadi korban ransomware berdasarkan klaim dari Bashe, grup yang masih baru. Namun, karena data yang dilampirkan tidak cukup meyakinkan, kami memilih untuk tidak mempublikasikan apapun terkait insiden ini,” ujar Teguh dalam keterangannya, Rabu (25/12).

BACA JUGA: SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis

Setelah tenggat waktu berlalu, Bashe akhirnya merilis data yang mereka sebut sebagai bukti. Namun, hasilnya jauh dari kredibel.

“Datanya hanya satu file Excel dengan 100 baris yang ternyata cocok dengan dokumen yang sudah ada di Scribd dan PDFCoffee,” ucap Teguh.

BACA JUGA: Tak Hanya untuk UMKM, BRIncubator Punya Misi Besar untuk Ekonomi Lokal

Teguh menilai klaim yang ada justru membuat grup tersebut terlihat tidak serius.

“Mari 'tepuk tangan' untuk Bashe, grup ransomware terkocak sepanjang masa,” ucap Teguh menyindir.

BACA JUGA: Polda Riau Limpahkan 2 Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah ke Kejati Riau

Dia menggambarkan lemahnya bukti yang diajukan kelompok peretas tersebut disampaikan di akun X miliknya.

Postingan Teguh Aprianto di media sosial mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen.

Salah satunya adalah Riandi Arif, yang sejak awal sudah skeptis terhadap klaim tersebut.

“Dari awal sudah skeptis, paling lawak liat si paling data bocor, Mr. Bert. BRI udah global level ISO certified, NIST framework, layered security architecture. Tim internal kuat, backed by top-tier vendors. Masa iya, lebih percaya eks-admin judi yang nggak ngerti tech kayak Bert?” tulis Riandi.

Beberapa hari sebelumnya Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan tidak ada serangan siber ransomware atau kebocoran data pada sektor perbankan.

Hal tersebut disampaikan Meutya seusai adanya dugaan serangan ransomware terhadap BRI yang beredar di media sosial, termasuk X/Twitter.

Meutya menuturkan pihaknya sudah berkordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.

Meutya juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di media sosial, terutama dari akun yang tidak jelas asal usulnya.

Selain itu, dia meminta masyarakat untuk mengandalkan pemberitaan dari media massa yang kredibel dan terdaftar. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Darmadi Durianto: Model Kepemimpinan Dirut BRI Sunarso Patut Dibanggakan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler