Tegur Tetangga Berkaraoke, Bidan Sri Wahyuni Langsung Disiram Air Panas

Kamis, 09 Desember 2021 – 08:08 WIB
Korban bernama Sri Mulyani saat membuat laporan di Kantor Polsek Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Rabu (8/12). Foto: ANTARA/FathulAbdi

jpnn.com, PADANG - Seorang bidan di Kota Padang, Sumatra Barat, bernama Sri Wahyuni, 31, menjadi korban penyiraman air panas pada Selasa malam (7/12).

Pelaku adalah tetangganya sendiri yang juga sekaligus Dia mengaku telah menjadi korban penyiraman air panas oleh pemilik warung di Jalan Baringin, Kecamatan Koto Tangah pada Selasa malam (7/12).

BACA JUGA: Ibu Muda Nyaris Diperkosa saat Terlelap Tidur, Pelaku Tak Disangka

Insiden itu terjadi ketika korban menegur pelaku yang tengah berkaraoke dengan volume kencang sehingga menimbulkan suara bising di sekitar lokasi, termasuk klinik sang bidan yang baru saja membantu persalinan.

"Waktu itu ada bayi yang lahir siang hari, karena itu istri saya (bidan) mengingatkan pemilik warung agar jangan berkaraoke," kata suami korban, David (34), di Padang, Rabu (8/12)

BACA JUGA: Identitas & Chat Mesum Oknum Dosen Unsri Viral di Medsos, Kompol Masnoni Bilang Begini

Bahkan, katanya, peringatan itu juga telah disampaikan ke RT setempat, tetapi tidak digubris pelaku dan karaoke tetap berlangsung pada malam hari.

Tidak hanya mengganggu kenyamanan di sekitar lokasi, volume musik yang kencang juga mengakibatkan bayi yang baru lahir di klinik korban terus menangis dan orang tuanya risih.

BACA JUGA: Oknum Dosen Unsri Pelaku Pelecehan Ditahan, Pihak Rektorat Beri Respons Begini

Korban akhirnya kembali mengingatkan pelaku agar memelankan volume musik di warungnya, namun tetap tidak diindahkan.

"Istri saya kembali menemui pemilik warung untuk menegur, saat itu karena suara musik cukup keras maka isteri saya sedikit mendorong speaker hingga miring," jelasnya.

Pemilik warung yang diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan korban langsung marah, ia langsung menyiramkan air panas dari cangkir yang sedang digenggamnya.

Air panas itu mengenai bagian telinga, tangan, dan bahu korban hingga melepuh. Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Tidak terima dengan kejadian tersebut, akhirnya korban bersama suami membuat laporan ke Kantor Kepolisian Sektor Koto Tangah pada Rabu (8/12).

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Koto Tangah AKP Afrino mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari korban dan segera menindaklanjutinya.

BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata

"Laporan dari korban segera kami tindak lanjuti dengan memburu pelaku, identitas pelaku sudah kami kantongi," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler