jpnn.com, JAKARTA - Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini mengungkapkan kerugian yang dialami pada semester I 2020 murni karena kinerja bisnis terganggu akibat pandemi COVID-19.
Kini, Pertamina melakukan sembilan langkah strategis untuk perbaikan. Hasilnya, pada awal semester II 2020 kinerja Pertamina sudah menunjukkan hasil positif.
BACA JUGA: Pertamina Tebar Promo Menarik Selama September, Berikut Daftarnya
“Beberapa langkah strategis terus dilakukan. Sejak Maret, kami sudah efisiensi capex dan opex. Kami sudah melakukan pemotongan yang membuat kita survive,” ujar Emma dalam siaran pers yang dikutip, Rabu (9/9).
Dia menyebutkan, ada sembilan kebijakan agar Pertamina tidak semakin merugi. Pertama, memotong capex dan opex setara dengan USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 70 triliun. Opex 30% atau setara dengan USD3 miliar, efisiensi capex sebesar 23%, atau senilai USD 1,7 miliar.
BACA JUGA: LaNyalla Ingatkan Pertamina Hulu Rokan Harus Prioritaskan Mitra Lokal dan Swasta
Kedua, menjaga produksi minyak dan gas untuk menekan impor. Ketiga, optimalisasi program Pertamina loyalty dan diskon untuk meningkatkan pendapatan. Keempat, renegosiasi kontrak dengan mata uang asing untuk dibayar dengan rupiah juga dilakukan.
Kelima, efisiensi konsumsi energi dengan mengganti penggunaan refinery fuel dengan natural gas/PLN.
BACA JUGA: Rencana Pertamina Hapus Premium dan Pertalite Bisa Picu Gejolak Masyarakat
“Keenam, menurunkan integrated port time untuk menurunkan beban pokok penjualan. Ketujuh, transformasi digital untuk SPBU dan centeralised procurement,” ujar Emma.
Langkah kedelapan, inventory build up dengan manajemen time to buy pada saat harga minyak rendah. Langkah kesembilan, Pertamina melakukan mitigasi risiko selisih kurs dan meningkatkan kinerja cash flow.
Pada periode Februari hingga Mei 2020 memang menjadi masa-masa terberat Pertamina dengan volume demand yang menurun tajam akibat pandemi COVID-19. Bahkan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penurunan demand di kota-kota besar mencapai lebih dari 50 persen.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menyampaikan memasuki semester kedua 2020, kinerja operasional secara keseluruhan menunjukkan tren positif. Pada Juli 2020, Pertamina mencatat volume penjualan seluruh produk sebesar 6,9 juta kiloliter (KL) atau meningkat lima persen dibandingkan Juni 2020 yang 6,6 juta KL.
Adapun dari sisi nilai penjualan, pada Juli berada di kisaran USD 3,2 miliar atau terjadi kenaikan sebesar sembilan persen dari bulan sebelumnya yang sebesar USD 2,9 miliar. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad