Tekanan Barat Bikin China dan Rusia Makin Erat

Rabu, 24 Mei 2023 – 23:51 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada pertemuan di Beijing, Jumat (4/2/2022). Foto: Sputnik/Aleksey Druzhinin

jpnn.com, BEIJING - Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan bahwa hubungan bilateral antara Moskow dan Beijing saat ini makin erat bahkan berada pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam pembicaraan dengan PM China Li Qiang, Rabu, Mishustin mendesak Beijing untuk bekerja sama menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan akibat sanksi Barat terhadap Rusia atas perang di Ukraina.

BACA JUGA: Kapal Penangkap Ikan Asal China Terbalik, 17 ABK WNI Hilang, Christina Aryani Merespons

Pertemuan Mishustin dan Li dilakukan setelah Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) mengeluarkan peringatan keras terhadap China dan Rusia pada KTT di Hiroshima pekan lalu.

Kedua perdana menteri itu telah mengatur penandatanganan nota kesepahaman (MoU) termasuk dalam upaya mempromosikan kerja sama perdagangan.

BACA JUGA: Joe Biden Optimistis soal Hubungan Amerika-China, Semoga Terwujud

Mishustin mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi Moskow dan Beijing berkaitan erat dengan peningkatan pergolakan di kancah global internasional dan tekanan kolektif Barat.

Li mencatat bahwa kolaborasi yang bermanfaat antara China dan Rusia telah menunjukkan perkembangan yang baik. Dia juga menyatakan keinginan Beijing untuk bekerja dengan Moskow dalam memperluas area kerja sama di berbagai bidang.

BACA JUGA: Jegal Taiwan di WHO, Beijing: Prinsip Satu China Tidak Bisa Dilawan!

Pada Desember 2022, negara-negara Barat menetapkan batasan harga pada minyak mentah Rusia untuk menekan sumber pendapatan utama Moskow sebagai hukuman atas perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Namun, China menentang sanksi tersebut dan terus membeli energi dari negara tetangganya itu.

Setelah pertemuannya dengan Li, PM Rusia selanjutnya dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Ketika Xi melakukan lawatan ke Moskow pada Maret lalu untuk berbicara dengan rekannya, Vladimir Putin, dia meminta agar dilakukan pertemuan rutin antara PM China dan PM Rusia.

Sebelumnya, Mishustin, yang untuk pertama kali mengunjungi China sejak menjabat pada 2020, dalam Forum Bisnis China-Rusia di Shanghai, bertekad akan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.

Sementara itu, Li meminta agar lebih banyak pertukaran ekonomi dan perdagangan bilateral yang dilakukan antara Moskow dan Beijing, menurut sejumlah laporan media China dan Rusia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler