jpnn.com, JAKARTA - Para petani kelompok tani dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dikenalkan dengan teknologi drone.
Hal itu dilakukan untuk membantu para petani untuk bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi tanamanan.
BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Wajib Kuasai Teknologi
Pesawat terbang tanpa awak itu dikenalkan melalui kolaborasi antara AIP-Prisma, Halo Robotics dan FMC. Sebelum dipasarkan, drone itu dilakukan pengujian di lahan pada seluas dua hektar.
Hasilnya, drone itu mampu menyemprot dalam waktu sepuluh menit. Tentu hal itu mempersingkat waktu bila dibandingkan dengan metode manual yang membutuhkan waktu delapan jam.
BACA JUGA: Kementan Ingatkan Pentingnya Petani Kuasai Teknologi Pascapanen yang Benar
Selain meningkatkan efisiensi proses spraying, penggunaan metode drone itu bisa mengurangi paparan langsung pestisida ke manusia, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan.
“Pengalaman pertama melihat drone untuk penyemprotan tanaman, dan diharapkan penggunaan drone ini dapat memangkas biaya produksi,” kata salah satu petani asal Banyuwangi, Anis Dawafi dalam siaran persnya, Rabu (16/11).
Sementara itu, tim Halo Robotics mengatakan, drone spraying tersebut memiliki keunggulan dalam menjalankan tugasnya.
Drone itu dikatakan bisa mengangkut tangki hingga beban 30 kilogram.
Perangkat itu juga dapat dilakukan perencanaan spraying melalui pemetaan dan menjamin keseragaman hasil.
Terkait efisiensi waktu dan tenaga aplikasi pestisida yang digunakan petani bisa meningkat dengan keterbatasan tenaga saat ini.
Selain itu, secara pemerataan droplet juga bisa terkontrol dengan baik sehingga efikasi produk akan lebih maksimal untuk semua hamparan tanaman. (ddy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dedi Sofian