jpnn.com, JAKARTA - Teknologi yang dibangun oleh OYO Hotels diklaim dapat membantu pengusaha dapat meningkatkan okupansi kamar hingga 90 persen.
Tak hanya membantu meningkatkan okupansi kamar, teknologi OYO Hotels juga membantu pemilik hotel dalam kegiatan operasional sehari-hari. Dengan teknologi, masalah antrian check-in/check-out ketika peak season bisa dikurangi sehingga meningkatkan kepuasan tamu.
BACA JUGA: Pasar Rusia Terbuka Lebar untuk Ekspor Makanan dan Minuman
Selain itu, teknologi juga bisa mengatasi masalah sehari-hari dalam operasional hotel. Misalnya, ketika tamu ingin meminta layanan tertentu, biasanya hanya ada satu atau dua petugas hotel yang mengetahuinya dan akan diteruskan ke bagian terkait.
Dengan teknologi, manajer, pengelola hotel, maupun staf hotel lainnya juga bisa mengetahui sedari awal permintaan tamu melalui satu platform dan menghindari terjadinya miscommunication.
BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Tawarkan Hedging
Country Lead OYO Hotels Indonesia Rishabh Gupta mengatakan, sejak beroperasi di Indonesia, pihaknya telah bermitra dengan lebih dari 65 hotel dan tingkat okupansi yang mencapai 75 persen.
"Aplikasi kami telah membantu 22 ribu proses check-in dan memuaskan 68 persen tamu. Kami juga melihat waktu penyelesaian staf hotel telah berkurang hampir 25 persen ketika menyelesaikan tugasnya seperti membersihkan ruangan hingga layanan kamar," ujar Rishabh dalam keterangan tertulis, Selasa (11/12).
Dengan adanya dukungan teknologi juga akan membantu mitra hotel untuk bersaing di industri hospitality di Indonesia. Pasalnya, pada 2017 lalu Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia mencatat ada 290 ribu kamar dari 230 hotel berbintang di Indonesia.
BACA JUGA: Saran Apindo ke Pemerintah soal Konektivitas Antarwilayah
Dengan banyaknya pemain di industri ini, pengelola hotel harus mampu menyajikan sesuatu yang berbeda agar tingkat okupansi kamar tetap tinggi, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
Setiap mitra OYO Hotels mendapatkan akses untuk menggunakan teknologi canggih tersebut, sehingga pengelola maupun manajer hotel bisa mendapatkan kendali penuh dalam operasional sehari-hari, selain juga membantu mengurangi biaya, efisiensi staf, menghemat waktu.
"Sejak hari pertama, kami banyak berinvestasi dalam membangun kapabilitas mendalam dan teknologi yang terdiri lebih dari 20 aplikasi yang kami kembangkan sendiri. Kami telah berinvestasi pada sumber daya teknologi dan saat ini memiliki lebih dari 700 engineer secara global," tambah Rishabh. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT PII Minta Modal Rp 1 Triliun ke Pelindo II
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian