Tekuni Bisnis Kulit Pizza dan Burger, Gracia Kewalahan

Jumat, 20 Oktober 2017 – 05:46 WIB
Gracia Albertina yang mengembangkan bisnis kulit pizza dan burger. FOTO: KHOIRUNNISAK/SUMATERA EKSPRES

jpnn.com - Gracia Albertina mengembangkan bisnis kulit pizza dan burger. Usahanya kini banjir orderan hingga kewalahan penuhi pesanan.

KHOIRUNNISAK-Palembang

BACA JUGA: Modal Awal Rp 500 Ribu, Kini Untung Bersih Rp 8 Juta per Bulan

Tidak semua penjual pizza maupun burger bisa membuat kulitnya. Padahal dengan bisa membuat kulit sendiri, dapat menambah nilai lebih dari makanan yang dihasilkan.

Hal inilah yang membuat Gracia Albertina mengembangkan bisnis kulit pizza dan burger secara online.

BACA JUGA: 6 Tips Bagi yang Ingin Memulai Bisnis Online!

Diungkap alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung itu, bisnis yang digelutinya sangat menggiurkan. Karena setiap hari selalu banyak orderan yang masuk.

Diakui perempuan berkacamata ini, dirinya sampai kewalahan memenuhi orderan. Sehingga tidak bisa memenuhi semua permintaan yang masuk.

BACA JUGA: Jualan Aplikasi, Hasilnya? Lumayan

”Makanya kadang yang japri tidak buka, takut nanti saya menolaknya,” kenang perempuan yang tinggal di Jl Serda KKO Usman Ali, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang, Sumsel.

Dalam sehari, anak kedua dari tiga bersaudara itu mampu menghabiskan 10 kg tepung. Untuk membuatnya sama seperti membuat roti. Prosesnya menghabiskan waktu sekitar tiga jam.

Meskipun banyak pesanan, perempuan berusia 41 ini memiliki beberapa kendala untuk memenuhi pesanan yang masuk.

Salah satunya peralatan seperti mixer dan oven yang terbatas. Sehingga produksi yang dihasilkan juga tidak begitu banyak. ”Bisnis ini juga baru mulai setahun ini dikembangkan,” paparnya.

Banyak pengalaman menarik selama menjalankan bisnis yang dipelajarinya secara otodidak tersebut.

Salah satunya masih ada pelanggan yang menanyakan alasannya hanya membuat kulitnya saja, tidak langsung membuat pizza dan burger.

”Sebagian besar pertanyaan ini selalu dilontarkan konsumen hingga saat ini. Tapi saya akan tetap berjualan kulitnya saja,” tegasnya.

Untuk kulit pizza, ungkap dia, bisa bertahan hingga tiga minggu kalau disimpan di freezer. Sementara kulit burger bertahan hingga tiga hari di ruangan dengan suhu sedang.

”Harga sangat terjangkau. Untuk kulit pizza Rp8.000 per buah dan burger Rp15.000 per lusin,” sebutnya.

Selain menjual kulit pizza dan burger, Grazia juga memproduksi sambal Mamayo yang dijual Rp30 ribu per bungkus. Sambal buatannya ini kering dan bisa langsung digunakan untuk lauk makanan.

Isi dari sambal Mamayo terdiri dari keripik kentang, teri, dan kacang yang dikasih sambal kering kayak boncabe.

”Bisa dimakan dengan nasi, bubur, havermut, lontong, nasi uduk, ketan, dan lainnya. Tapi banyak juga yang dijadiin cemilan,” katanya sambil tertawa.

Bahkan, ungkap dia, sambal produksinya itu mendapat tawaran dari perusahaan Alibaba Group, perusahaan e-commerse terbesar dari Tiongkok untuk mengadakan kerja sama.

”Tapi saat ini saya masih mengurus izin sertifikat halal dan lainnya sebagai persyaratan dari perusahaan tersebut,” paparnya.

Gracia berharap ke depan bisa membuka rumah produksi yang lebih besar dalam mengembangkan bisnisnya.

“Semoga usaha ini dapat terus berjalan dan bisa berkembang besar. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan di Kota Palembang,” pungkasnya. (**/ce1)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler