Tekuni Usaha Gosok Akik, Perekonomian Pasutri Ini Membaik

Kamis, 23 Juli 2015 – 06:36 WIB
EKONOMI MEMBAIK: Yuniati tengah menggosok batu akik pesanan pelanggan. Dari usaha jasa gosok batu akik, kini Yunaiti tak khawatir lagi dengan biaya sekolah kedua anaknya. Foto: Lutfi H/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com - PEKALONGAN - Nasib dan rezeki orang memang tak pernah bisa diduga sebelumnya. Hal itu pula yang dialami pasangan suami istri (pasutri) Saifudin dan Yuniati, warga Kraton Lor RT 04 RW 11 Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Saifudin dan Yuniati tak pernah menyangka bahwa booming batu akik akan mengangkat perekonomian mereka. Saifudin hanyalah pemasang pipa PDAM yang bekerja saat ada orderan. Sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga biasa. 

BACA JUGA: KA Argo Lawu Melintas, Mbah Warsito Rebahkan Diri di Rel

Namun, berkat menekuni usaha menggosok batu akik, kini perekonomian Saufudin dan Yuniati bisa membaik. Kebutuhan uang untuk Lebaran dan biaya anak sekolah pun tercukupi.

Alhamdulillah, kini saya tidak bingung lagi untuk biaya sekolah anak,” ucap Yuniati sambil menggosok batu akik pesanan pelanggannya sebagaimana dikutip Radar Semarang.

BACA JUGA: Mini Bus Berisi 9 Orang Terjun ke Jurang

Menurutnya, usaha menggosok batu akik itu baru dijalani sekitar 3 bulan ini. “Suami saya pekerjaannya hanya sebagai pemasang PAM saja. Jika tidak ada order, ya tidak dapat penghasilan,” ucapnya.

Kebetulan, Saifudin memang memiliki hobi mengoleksi batu akik. Saking senangnya dengan bebatuan, ia kerap bolak-balik ke tukang gosok batu akik. Alhasil, ternyata bapak dua anak itu mampu menguasai teknik menggosok akik.

BACA JUGA: Jumlah Penumpang Bus Merosot Drastis

Meski begitu, Saifudin memilih belajar langsung kepada salah satu juragan akik di Batang, Jawa Tengah. Setelah merasa sudah cukup ilmu, Saifudin membuka jasa penggosokan akik sendiri sejak 3 bulan lalu. “Sehari bisa gosok lima sampai sepuluh akik. Tidak pasi,” papar Yuniati.

Untuk tarif menggosok akik paling murah Rp 20 ribu. Untuk ukuran besar bisa sampai Rp 50 ribu. Sementara dalam sehari, pasutri itu bisa mengantongi uang  Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dari menggosok akik.

Karenanya kini Saifudin dan Yuniati tak bergitu khawatir lagi dengan biaya sekolah anaknya. Anaknya yang pertama masih di bangku kelas 2 SMP di Pondok Pesantren (Ponpes) Pekajangan. Sedangkan anaknya yang kedua baru kelas 5 SD.(han/ida/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beragam Alasan PNS tak Masuk Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler