jpnn.com - MUSIM penyu bertelur berlangsung sebulan terakhir di Pantai Boom, Banyuwangi. Pekan ini, beberapa telur penyu tersebut mulai menetas.
Namun, sebagian telur satwa yang dilindungi tersebut ternyata menetas dalam kondisi abnormal. Ari-ari Tukik (anak penyu) yang baru menetas itu pun masih membesar.
BACA JUGA: Hmmm..., Ini Kisaran Tarif PSK di Cirebon
''Mungkin ini menetas beberapa hari lebih awal,'' jelas penasihat Yayasan Penyu Banyuwangi Ir Kuswaya MSc.
Sekadar diketahui, telur penyu akan menetas setelah berumur 46 hari. Kenyataannya, tahun ini banyak telur penyu sudah menetas di hari ke-44 setelah ditelurkan induknya.
BACA JUGA: Rp 13 Miliar Gratifikasi DBS di Antaranya Diduga Mengalir ke Oknum OJK
Alhasil, karena telur menetas belum pada waktunya, tukik-tukik yang sudah lahir mengalami sedikit perbedaan. Bedanya terletak pada ari-ari tukik. Jika tukik tersebut lahir sebelum waktunya, kebanyakan ari-ari mereka terlihat lebih besar.
''Saat ini memang banyak tukik yang lahir di hari ke-44. Padahal, tukik itu harusnya lahir di hari ke-46,'' kata penasihat Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) Kuswaya.
BACA JUGA: Kisah Pria punya Istri Bekas Penari Striptis..Sakitnya tuh di Sini
Hal tersebut dirasa sangat aneh. Kuswaya pun tidak mengerti penyebab telur itu menetas sebelum waktunya. Spekulasi-spekulasi pun muncul. ''Bisa jadi cuaca yang tidak menentu. Tapi, kita tidak tahu pastinya mengapa demikian,'' tambah Kuswaya.
Dia menyebutkan, kondisi tukik-tukik yang lahir prematur tersebut kurang sehat. Ari-ari tukik masih terlihat besar sehingga mengganggu gerak-geriknya. (tfs/bay/ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Alquran, 2 Ribu Orang Bakal Serbu Banyuwangi
Redaktur : Tim Redaksi