jpnn.com - BATAM - Suasana mencekam melingkupi warga dan pelaku bisnis di kawasan Jodoh Square, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis malam (24/10). Pemicunya, suara tembakan senjata api (senpi) terdengar dari arah lapak judi dadu di taman ruko dan pertokoan Jodoh Square.
Bunyi tembakan yang didengar warga juga bukan hanya sekali, melainkan sedikitnya delapan kali. Tidak lama kemudian tiga orang di lokasi judi dadu itu terlihat jalan gontai. Namun, tidak ditemukan luka tembak dalam tubuh tiga orang tersebut. Diduga, mereka dikeroyok dan dipukuli oleh sekelompok orang.
BACA JUGA: Bupati Kader Demokrat Tidak Kunjung Ditahan, Ruhut Salahkan Kejaksaan
Salah seorang korban belakangan diketahui berinisial Hb, anggota Kodim 0316 Batam. Hingga kemarin siang (25/10), warga masih mencemaskan kejadian malam itu.
Menurut Alek, warga setempat, malam itu puluhan orang dan bandar judi sedang asyik main dadu. Tiba-tiba muncul delapan orang bersebo (berpenutup wajah). Mereka langsung menyerang Hb dan dua rekannya yang berada di lokasi judi dadu tersebut.
BACA JUGA: Minta Calon Bupati Garut Tidak Maling Uang Rakyat
"Penyerang pakai sebo. Mereka juga bawa senpi dan beberapa kali melepaskan tembakan. Kalau tidak salah, lebih dari tujuh kali mereka menembak. Saya tidak tahu tembakan itu mengarah ke sasaran atau sekadar tembakan peringatan," terang Alek.
Ditambahkan, tidak lama setelah suara tembakan tidak lagi terdengar, warga menolong Hb dan warga lain yang terlihat jalan gontai. "Memang tidak ada luka tembak. Korban seperti dihajar dengan menggunakan benda tumpul. Kami langsung membawa mereka ke Rumah Sakit Elisabeth," kata Alek.
BACA JUGA: Bocah SD Tewas Diterkam Harimau
Warga menduga, keributan dan penembakan itu berlatar masalah judi. Sebab, pada Sabtu (19/10), warga juga mendengar keributan dan bunyi tembakan di lokasi yang sama. Namun, warga tidak mengetahui siapa yang menembak dan siapa yang ditembak.
"Saya dan warga di sini sempat marah mendengar bunyi tembakan itu. Kami khawatir ada warga yang terkena peluru nyasar," ujar Alek.
Tidak disangka, bunyi tembakan kembali terdengar Kamis malam. Kali ini bahkan terdengar delapan kali. "Saya rasa kejadian semalam berkaitan dengan kejadian sebelumnya," kata Alek.
Polisi belum memastikan penyebab dan motif keributan serta penembakan tersebut. Pagi kemarin puluhan aparat Polresta Barelang memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa selongsong peluru ditemukan di lokasi tersebut. Ditemukan pula lubang bekas peluru di sebuah kios minuman di lokasi tersebut. Hingga kemarin sore, polisi mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian.
Kasatreskrim Polresta Barelang Kompol Ponco saat ditemui di tempat kejadian menolak memberikan keterangan dengan alasan penyelidikan baru dimulai. "Jangan sekarang," katanya.
Dandim 0316 Batam Letkol Ath Harvin Kidingallo saat dikonfirmasi tidak membantah bahwa salah seorang korban adalah anak buahnya. Namun, dia menegaskan bahwa anak buahnya terluka bukan karena ditembak, melainkan dikeroyok.
"Korban dianiaya, bukan ditembak. Menurut laporan anggota di lapangan, memang ada tembakan dari sekelompok orang bersebo. Tapi, tembakan itu tidak mengenai siapa pun," terangnya. (eja/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emil Gerah dengan Topeng Monyet
Redaktur : Tim Redaksi