Tempat Penemuan Jenazah AirAsia Dikeramatkan Nelayan Mandar

Senin, 02 Februari 2015 – 16:14 WIB
Tempat Penemuan Jenazah AirAsia yang Dikeramatkan Nelayan Mandar. Foto Arajang

jpnn.com - MAJENE - Perairan Majene, Sulawesi Barat kembali mencuat seiring dengan penemuan jenazah korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada Minggu, 28 Desember 2014. 

Setelah pasukan TNI ditarik dari pencarian korban di Kotawaringin Barat, justru jenazah korban AirAsia, serpihan dan barang milik penumpang banyak ditemukan di perairan Majene. 

BACA JUGA: Jokowi Minta Para Dubes RI Jeli Lihat Potensi

Peneliti maritim Sulbar, Ridwan Alimuddin mengatakan ditemukannya korban di perairan Sulbar karena arus air laut yang dari Selat Karimata mengalir ke timur, pesisir Majene.  Kata dia, wilayah perairan Majene ini merupakan pertemuan arus utara dan arus barat. 

Ridwan menjelaskan arus utara yang kuat "tertahan" di celah palung Selat Makassar antara landasan benua Paparan Sunda dengan Paparan Sahul (pesisir timur Pulau Sulawesi). Oleh nelayan tradisional Mandar bagian itu disebut Tanjung Baturoro.

BACA JUGA: Tes CPNS Hingga Pengumuman Butuh Waktu Sebulan

Akibat pertemuan arus Utara yang "tertahan" di area sempit, maka sering ada fenomena perairan yang membahayakan pelayaran, misalnya arus kuat yang tak menentu (kala-kala dalam Bahasa Mandar).

Di wilayah ini pulalah KM Teratai Prima tengggelam pada Minggu, 11 Januari 2009 dini hari. Berdasarkan data Jasa Rahardja, korban tewas dalam kejadian tersebut mencapai 313 orang (meskipun dalam manivest jumlah penumpang 250 orang ditambah 17 awak kapal).

BACA JUGA: Di Dunia, Hanya KPK yang Bebas Menyadap

"Makanya Tanjung Baturoro adalah salah satu tempat paling keramat bagian nelayan Mandar," kata Ridwan seperti yang dikutip JPNN.com dari Arajang Senin (2/2).

Fakta lainnya, perairan Majene masih sangat terbuka atas arus barat. Berbeda dengan Sulawesi Tengah yang wilayahnya tertutup Pulau Kalimantan.

"Pertemuan arus tersebut membuat jenazah dan serpihan AirAsia lari ke arah timur, sehingga ditemukan juga korban di Perairan Pinrang. Meski tidak tertutup kemungkinan ada korban dan serpihan menuju utara akibat adanya arus lokal," pungkas Ridwan. (awa/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Pemda Belum Umumkan Kelulusan CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler