Temuan BPN: Ada Pemilih di DPT yang Lahirnya Tahun 1873, Bahkan Ada yang Belum Lahir

Selasa, 19 Maret 2019 – 17:36 WIB
Ahmad Riza Patria. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria meminta KPU menerima masukan dan bahkan berterima kasih saat mendapat kritik. Karena temuan-temuan yang disampaikan ke KPU dimaksudkan untuk kebaikan.

"Bukan kebaikan untuk satu dan dua pihak, tetapi semua. Karena KPU institusi yang paling bertanggung jawab terhadap temuan yang ada," kata Riza dalam diskusi Topic of the Week bertajuk 'DPT Pilpres, Kredibel atau Bermasalah?' yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Jakarta, Selasa (19/3). 

BACA JUGA: Sewot soal DPT, Taufik Gerindra: Ada RT Pemilihnya Cuma Satu

(Buka dikit: Ada RT Pemilihnya Cuma Satu)

Riza kemudian menyebut temuan kubu Prabowo-Sandi terkait daftar pemilih tetap (DPT). Menurutnya, ada banyak data yang tidak wajar. "Bayangkan, ada 300 ribu lebih orang umurnya di atas 90 tahun. Kemudian ada yang lahirnya 1873, mana mungkin," katanya.

BACA JUGA: Perangkat Daerah Punya Peran Penting Jaga Stabilitas Politik

Temuan lain, ada penduduk yang berusia di bawah 17 tahun masuk dalam DPT. Bahkan ada yang belum lahir. "Jadi temuan ini bukan hoaks. Secara komputer ada, sangat bisa ditemukan. Kemudian ada NIK yang angkanya di atas 16, ada yang di bawah. Ada yang ganda. Jadi semua temuan ini harus diterima," katanya.

Riza mengatakan, temuan kubu Prabowo-Sandi sudah disampaikan ke KPU. Selain itu, juga telah disepakati untuk turun ke bawah bersama-sama memastikan data temuan di lapangan.

BACA JUGA: Pemilu Sebulan Lagi, Caleg Rocker Beristigasah Bareng Ribuan Ibu-ibu

"Kami juga siapkan tim. Tadi kami ke Bawaslu, untuk minta ikut bantu menyisir secara IT. Lalu di lapangan. Ini bagian dari bentuk kepedulian kami terhadap pemilu yang demokratis. Dengan langkah ini yang diuntungkan itu pasangan capres nomor urut 01, 02, para caleg, parpol, pemerintah dan masyarakat," pungkas Riza. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Uang: Rp 100 Ribu, Beras 2 Kilogram, dan Gula


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler