Temuan Presiden Jokowi soal Ragam Persoalan di Destinasi Wisata Prioritas

Senin, 15 Juli 2019 – 23:02 WIB
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja di Mandalika, Kuta, Lombok, NTB pada 17 Mai 2019. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkap berbagai masalah dalam pengembangan destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Presiden Ketujuh RI itu membeber persoalan tersebut dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/7).

Agenda ratas tersebut untuk menindaklanjuti kunjungan kerja Presiden Jokowi di sejumlah destinasi wisata unggulan. Antara lain Mandalika di NTB, Danau Toba di Sumatera Utara, Bunaken di Sulawesi Utara dan Labuan Bajo di NTT.

BACA JUGA: DPR Segera Proses Pertimbangan Amnesti untuk Baiq Nuril

Menurut Jokowi, ada permasalahan di lokasi-lokasi itu yang harus dibenahi. Pertama berkaitan dengan tata ruang yang harus segera diselesaikan kementerian terkait.

"Memang masih ada problem pengaturan dan pengendalian tata ruang yang masih harus kita benahi. Terakhir, di Sulawesi Utara, masih ada itu. Di Labuan Bajo juga ada," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Amien Rais Memuji Presiden Jokowi

BACA JUGA: Presiden Diminta Ganti Direksi BOP dan Hentikan Wacana Wisata Halal di Labuan Bajo

Persoalan berikutnya adalah infrastruktur pendukung untuk menghubungkan antar-destinasi. Menurutnya, pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh untuk pengadaan infrastruktur pendukungnya.

BACA JUGA: Kok Pak Jokowi Tidak Sebut Nama Prabowo?

Persoalan ketiga yang menjadi temuan Jokowi adalah pembenahan pelabuhan di Labuan Bajo. Menurutnya, harus ada pemisahan pelabuhan untuk penumpang dengan bongkar muat barang.

Jokowi juga menyoroti kesiapan sumber daya manusia (SDM). Mantan gubernur DKI itu mendorong masyarakat di destinasi wisata bisa membuka diri dan menghadirkan suasana yang nyaman bagi para wisatawan.

"Ini akan memberikan dampak yang baik. Baik perubahan di budaya kerja, budaya melayani, budaya kebersihan," ucapnya.

Jokowi dalam arahannya menegaskan bahwa pengembangan destinasi wisata prioritas tidak hanya di bidang infrastruktur fisik. Sebab, harus ada penyiapan atraksi-atraksi wisata baru untuk menarik wisatawan asing.

"Mohon ini mungkin di Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif, red) bisa memberikan suntikan mengenai desain pakaian, kostum, dan lain-lain yang bisa diperbaiki dengan sebuah injeksi dari desainer yang baik," pintanya.

Terakhir, bila semua masalah itu sudah dibenahi, pemerintah akan menggelar promosi pariwisata secara besar-besaran dan terintegrasi. Dengan demikian pariwisata mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insyaallah Dalam Waktu Dekat Ini Prabowo Jelaskan Semuanya


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler