jpnn.com, JAKARTA - Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) akan tiba di Indonesia pada tanggal 18 Februari 2019 untuk kunjungan kenegaraan. MBS akan membahas penguatan hubungan ekonomi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
“Rencananya beliau tiba pada tanggal 18 Februari pada malam hari, paginya 19 Februari, event bilateral dengan Presiden,” kata Juru Bicara Wakil Presiden Republik Indonesia, Hussain Abdullah dalam siaran persnya, Jumat (15/2).
BACA JUGA: Jokowi Serahkan 25 Sertifikat Tanah Wakaf di Masjid Bengkulu
Kunjungan ini merupakan bagian dari tur Asia yang dilakukan MBS. Ia akan mengumumkan investasi di bidang energi dan infrastruktur di India dan Pakistan untuk menghentikan ketergantungan negaranya dengan ekspor minyak. Beliau juga akan mengunjungi India dan Tiongkok.
Hubungan antara Saudi dan Indonesia, terang Hussain, penting mengingat keduanya bergantung satu sama lain untuk keperluan ekonomi dan perdagangan. Khususnya dalam bidang minyak dan sumber daya manusia. Kedua negara ini adalah negara mayoritas muslim.
BACA JUGA: Buka Tanwir di Bengkulu, Presiden Jokowi Banggakan Muhammadiyah
Dengan naiknya kekuasaan MBS pada tahun 2017, ia sangat vokal dan merupakan advokat yang giat untuk hak perempuan di kerajaanya. Ia juga mengurangi batasan yang harus diikuti oleh perempuan seperti pergerakan, cara berpakaian, dan akses untuk bekerja.
Contohnya, September tahun lalu, berkat MBS, perempuan Saudi akhirnya diperbolehkan untuk masuk stadium umum. Larangan perempuan mengemudi juga dihapuskan.
BACA JUGA: Membandingkan Jumlah Emak - Emak Pemilih Prabowo dengan Jokowi
Selama ini MBS juga mendirikan yayasan MiSK, sebuah lembaga swadawa masyarakat (LSM) yang bekerja untuk membudayakan belajar dan kepemimpinan di antara kaum muda Saudi dan mengembangkan start up dengan berbagai program inkubasi bisnis.
Pada 2013, MBS diberikan penghargaan 'Personality of The Year' oleh Forbes Timur Tengah untuk perannya sebagai Ketua Yayasan MiSK guna mendukung kaum muda Saudi dan perkembangan mereka. Selebihnya, Sang Putra Mahkota juga mengurangi kekuatan polisi agama kerajaannya, yang sebelumnya berfokus memaksa perempuan untuk menggunakan baju yang sopan dan tidak memperbolehkan pria bercampur dengan perempuan.
MBS juga mengumumkan, perempuan di Saudi tidak perlu menggunakan penutup kepala atau abaya hitam selama pakaian mereka sopan dan menghormati. Ia juga mengumumkan, pemerintah sedang membuat sebuah inisiatif untuk mendatangkan regulasi guna memastikan upah yang sama untuk pria dan perempuan. Selebihnya, perempuan juga diperbolehkan masuk ke dalam militer dan pertahanan sipil. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digugat Kubu Prabowo, Kepala Daerah Makin Militan Dukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Adil