Temui Korban Longsor di Pasir Jambu, Mensos Tri Rismaharini Serahkan Santunan

Selasa, 30 November 2021 – 06:22 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui salah seorang keluarga korban longsor di di Kampung Cukang Genteng RT 01/01, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.. Foto: Kemensos

jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau lokasi longsor di Kampung Cukang Genteng RT 01/01, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Mensos dan rombongan memeriksa dari dekat rumah warga yang roboh diterjang longsor yang berdiri di kemiringan tebing.

BACA JUGA: Risma Beber Alasan Perlunya Kemensos Bangun Command Center Seperti di Surabaya

Didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Nina Setiana dan Kepala Desa Cukang Genteng Rosiman, Mensos Risma menyusuri kampung yang padat penduduk tersebut sambil membagikan makanan kepada anak-anak.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menemui keluarga korban dan menanyakan kronologis kejadian.

BACA JUGA: Kemensos Terus Menyempurnakan Kualitas Data Calon Penerima Bantuan Sosial

Kepada keluarga korban, Mensos menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa yang menimpa keluarga korban dan meminta mereka bersabar dan tawakal.

Insiden longsor menyebabkan seorang anak balita di keluarga tersebut meninggal dunia.

BACA JUGA: 39 Titik Jalur KA Daop Bandung Rawan Longsor-Amblas Saat Musim Hujan

Sementara itu, ayah dan ibunya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang dan kini sudah rawat jalan. Dalam kesempatan tersebut.

Mensos menyampaikan kedatangannya untuk menemui korban terdampak longsor dan memberikan santunan untuk anak yatim di sekitar lokasi bencana.

Terkait dengan kemungkinan Kemensos mendirikan lumbung sosial, Mensos menyatakan masih melakukan kajian.

“Kita lihat dulu ya karena kondisinya berbeda (dengan daerah) kan. Nanti kalau dibutuhkan kita akan siapkan. Staf saya masih akan merundingkan kemungkinan itu,” kata Mensos Risma di lokasi longsor di Kampung Cukang Genteng, Senin (29/11).

Dalam kesempatan tersebut, santunan kematian diberikan kepada ahli waris atas nama Meysa Nandia sebesar Rp 15 juta.

Dua korban luka ringan atas nama Nandi dan Nur Kustia Nengsih masing-masing Rp 2,5 juta.

Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik untuk Kabupaten Bandung berupa family kit sebanyak 30 paket, kids ware 30 paket, foodware 30 paket, peralatan dapur keluarga 30 paket, tenda gulung merah 20 lembar, kasur merah 30 unit, wearpack dan peralatan 3 paket, dan sembako 15 paket.

Total untuk santunan dan bantuan logistik Rp 72.460.730.

Pada kesempatan sama, Mensos juga menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa pemenuhan kebutuhan dasar, nutrisi, dan aksesibilitas kepada anak yatim, piatu, dan yatim piatu, penyandang disabilitas, dan korban bencana alam.

Bantuan diberikan kepada 20 orang berupa uang dan paket kebutuhan nutrisi dengan perincian, yaitu 5 anak yatim piatu yang sudah bersekolah mendapatkan uang senilai Rp 600 ribu, dan paket kebutuhan nutrisi senilai Rp 300 ribu.

Selain itu, 2orang anak yatim piatu yang belum bersekolah mendapatkan uang senilai Rp 900 ribu, dan paket kebutuhan nutrisi senilai Rp 300 ribu.

Sedangkan 12 orang anak korban bencana alam longsor di wilayah Kabupaten Bandung mendapatkan paket pemenuhan dasar dan nutrisi.

Selain 19 anak tersebut, satu orang penyandang disabilitas sensorik netra (PDSN) mendapatkan satu unit laptop yang telah dipasang aplikasi pembaca layar senilai Rp 8 juta.

Sebagai informasi, bantuan berupa uang seluruhnya disalurkan melalui rekening bank Mandiri.

"Nak, pergunakan baik-baik bantuan ini untuk sekolah dan kehidupan sehari hari ya, semoga bermanfaat dan bisa membantu," kata Mensos Risma kepada anak-anak penerima bantuan.

Mensos menyampaikan himbauan kepada semua pihak terkait besarnya potensi bencana yang mungkin masih akan terjadi ke depan.

Mengutip prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tertinggi akan terjadi pada Februari 2022 mendatang.

Dia meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi sehingga mengurangi resiko akibat bencana. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler