jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah insan perfilman nasional, yang terdiri dari produser, sutradara, pekerja film, dan pengusaha bioskop menemui Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemilihan Ekonomi Airlangga Hartarto, Jumat (19/3). Mereka membicarakan stimulus yang dapat menggerakkan kembali industri film.
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir, Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastrowardoyo dan sejumlah insan sinema yang lain.
BACA JUGA: Airlangga Sambangi Prabowo di Hambalang, Sinyal Koalisi 2024?
Airlangga Hartarto menyatakan memahami keluhan insan perfilman yang sangat terdampak pandemi COVID-19. "Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend," ujar dia.
Menurut Airlangga, masyarakat sudah cukup banyak yang datang ke mal dan makan di restoran walaupun tidak penuh, tapi masih takut masuk bioskop. Karena itu perlu ada kampanye agar masyarakat punya keberanian ke bioskop, dan merasa aman.
BACA JUGA: Airlangga Gencar Bersilaturahmi, Pengamat Prediksi Bakal Ada Koalisi Besar di 2024
"Lakukan berbagai prosedur dan sertifikasi kesehatan, kemudian tunjukkan pada masyarakat," kata menko perekonomian tersebut.
Sementara itu, dalam pernyataan bersama insan perfilman yang dikirimkan Mira Lesmana, jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia sekitar 50 ribu orang pada tahun 2019. Pekerja bioskop, rata-rata 10 orang per layar sebelum pandemi dengan jumlah layar 2.217.
BACA JUGA: Insentif PPnBM dan PPN Jadi Strategi Andalan Airlangga Hartarto
Saat pandemi film yang dirilis di bioskop turun dari 129 ke 7 judul saja, dan bioskop dari 420 hanya beroperasi 190 selama pandemi. Dengan kondisi tersebut, otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan.
Untuk itu, skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia.
Stimulus dirancang agar roda industri kembali berjalan, yaitu bioskop sebagai penyumbang 90 persen dan pemasukan sebuah film bisa beroperasi secara optimal, produser konfiden memutar filmnya di bioskop dan berproduksi lagi, sehingga para pekerja film di semua sub sektor kembali bisa mendapatkan penghasilan.
Berdasar proposal insan perfilman, salah satu bentuk stimulus yang diusulkan adalah kampanye kembali nonton di bioskop, dan subsidi tiket bioskop dengan skema 1 tiket = 4 tiket untuk meminimalisasi kerugian bioskop dan membuat produser berani memasok kembali film. Agar bioskop kembali ditonton juga bisa diberikan promo _buy one get one free.
Dengan cara tersebut diharapkan bioskop kembali ramai dikunjungi, produksi film kembali bergairah, seluruh pekerja film bisa kembali bekerja dan berpenghasilan. Dengan begitu diharapkan ekosistem film kembali berputar, termasuk bidang usaha yang bergantung pada film, termasuk terbukanya lapangan pekerjaan baru.
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut, berdasarkan usulan insan perfilman kepada KPC-PEN, adalah sebesar Rp 500 miliar.
Airlangga berjanji akan mencari formulasi yang tepat, agar yang terbantu betul-betul pekerja di sektor perfilman. Bukan hanya pengusaha bioskop yang didominasi 4 jaringan bioskop besar dan produser Film.
"Untuk mencari formulasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan maka KPC PEN akan melakukan diskusi intensif dengan kelompok kerja dari industri film," ujar Airlangga. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil