jpnn.com, SYDNEY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Selasa (4/7).
Dalam pertemuan itu, Jokowi memastikan Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA: Konon Hanya 16,8% Responden Tidak Puas terhadap Jokowi
Jokowi menekankan sejumlah sektor prioritas yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," ujar Jokowi saat melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney.
BACA JUGA: Target Perolehan Suara Prabowo di Daerah Ini 70%, Jokowi 2 Kali Kalah Tebal
Sektor prioritas pertama yakni dalam bidang hilirisasi industri. Presiden menuturkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.
"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di 2035," tuturnya.
BACA JUGA: Hasil Survei: Mayoritas Responden Meyakini Presiden Jokowi Dukung Prabowo
Selain itu, Kepala Negara menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.
"(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park," lanjutnya.
Lebih lanjut, eks gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Menurut Jokowi, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor.
"Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi, dan lainnya," tambahnya.
Terakhir, pada sektor pendidikan dan kesehatan, Jokowi meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.
"Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini," kata presiden. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinggalkan Indonesia, Jokowi Bertolak ke 2 Negara Ini, Lihat Siapa yang Mendampingi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga