Temui Yandri Susanto, Bupati Gusnan Beber Masalah Pembangunan di Bengkulu Selatan

Rabu, 31 Agustus 2022 – 14:33 WIB
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menerima delegasi Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menerima delegasi Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.

Dalam delegasi itu dia menyampaikan aspirasi terkait berbagai permasalahan pembangunan di Bengkulu Selatan.

BACA JUGA: Bamsoet Ungkap 2 Keistimewaan Lomba Burung Berkicau Piala Ketua MPR RI

Delegasi Bupati Bengkulu Selatan sejumlah 18 orang di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Barli Halim didampingi wakil ketua, anggota Fraksi PAN, dan jajaran kepala dinas Pemda Bengkulu Selatan.

Dalam audiensi itu, Bupati Gusnan Mulyadi menyampaikan beberapa permasalah pembangun di berbagai sektor.

BACA JUGA: Taufik Basari: MPR RI Akan Bentuk Panitia untuk Rumuskan Haluan Negara

“Dalam sektor pendidikan, intinya, sarana pendidikan sangat buruk. Ini disebabkan bangunan sudah tua dan kualitasnya rendah," kata Yandri Susanto saat menerima delegasi Bupati Bengkulu Selatan di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (30/8).

Sementara itu, lanjut dia, jumlah murid sangat banyak. Bila dilakukan perluasan bangunan juga sangat sulit karena lahan terbatas.

BACA JUGA: Menpora Amali Hadir di Sidang Tahunan MPR RI 2022

"Kami berharap dorongan untuk mendapat kucuran dana aspirasi atau dari Kemendikbud,” ungkapnya.

Permasalahan lain pembangunan di Bengkulu Selatan, lanjut Gusnan Mulyadi, adalah infrastruktur jalan.

“PDAM tidak pernah untung karena mekanisasi. Bengkulu Selatan termasuk daerah kemiskinan ekstrim sehingga banyak bangunan rumah yang tidak layak huni yang jumlahnya sangat banyak,” ujarnya.

Gusnan juga mengungkapkan permasalahan pembangunan lainnya seperti pelabuhan Pasar Bawah, pengembangan program food estate di Kecamatan Ulu Manna, Seginim, Air Nipis, Kedurang Ilir.

“Kami sudah presentasi rencana pengembangan food estate dan mendapat sambutan baik,” tuturnya.

Food estate meliputi luas 35.701 hektare, terdiri dari tiga klaster, yaitu I komoditas utama padi dan ikan, komoditas jagung dan kedelai, serta komoditas kopi dan jagung.

“Sebenarnya lahan untuk food estate ini sangat luas meliputi 4.000 hektar, namun belum maksimal karena belum ada jalan,” katanya.

Gusnan juga menyebut sektor lainnya yang perlu mendapat perhatian seperti pembangunan resi gudang dan revitalisasi pasar, serta pembangunan rehabilitasi narkoba, dan permasalahan kebencanaan (terutama banjir).

Menanggapi permasalahan pembangunan di Bengkulu Selatan, Yandri Susanto mengaku sudah mengetahui banyak permasalahan pembangunan di Bengkulu Selatan.

“Ini menunjukkan adanya keseriusan bupati dan DPRD untuk membangun Bengkulu Selatan. Bupati dan DPRD diberikan mandat oleh rakyat, dan sejatinya harus melakukan berbagai upaya,” katanya.

Yandri berjanji akan meneruskan dan mengkomunikasikan aspirasi itu kepada pihak-pihak yang membidangi seperti Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNPB, dan Kementerian Pertanian.

“Saya akan semaksimal memperjuangkan aspirasi itu tanpa melanggar ketentuan dan undang-undang yang berlaku,” tutur Yandri Susanto. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR RI, Menpora Singgung Kesepakatan Para Pendiri Bangsa


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler