jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menemukan makanan berbahaya di pasar tradisional saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) didampingi petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami memeriksa 13 sampel yang berasal dari Pasar 3-4 Ulu, hasilnya ada tiga temuan tersebut," kata Fitrianti usai blusukan, di Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa (18/5).
BACA JUGA: Varian Covid-19 Baru Berbahaya Ditemukan di Jatim, Testing Kontak Erat Diperbanyak
Dia menjelaskan ketiga makanan itu adalah terasi, kue apam, dan kerupuk. Hasil uji menunjukkan ada indikasi kandungan Rhodamin B.
"Kami menemukan sebanyak tiga jenis makanan yang mengandung bahan pengawet dan berbahaya," ucapnya.
BACA JUGA: Sekitar 20 Orang Datang Menyerang, 2 TNI Tewas, Senjatanya Dirampas
Menurut Fitrianti, bahan makanan mengandung zat berbahaya dan berpengawet hingga kini masih mengintai kesehatan masyarakat, karena berwarna menarik dan dijual dengan harga murah.
Oleh karena itu pihaknya akan terus melakukan pengawasan di pasar tradisional dan modern untuk memberi edukasi dan peringatan kepada masyarakat baik penjual maupun konsumen.
BACA JUGA: Pengacara Indonesia Laporkan Israel ke Pengadilan Internasional, Ini 4 Tuntutannya
Fitrianti pun memberikan peringatan kepada pedagang. Sedangkan makanan yang tampak sekilas tidak berbahaya itu juga disita.
"Kami akan memberikan peringatan keras terhadap oknum yang masih saja melakukan kegiatan yang sifatnya merugikan masyarakat," tegas Fitrianti.
Pemkot bersama BPOM Kota Palembang juga akan bekerja sama bersama dengan kepolisian untuk mengusut pihak yang membuat makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut.
Senentara itu, Kepala Bidang Pemeriksaan BPOM Palembang Aquirina Leonara bakal memberikan sanksi administrasi bagi pedagang dan menelusuri hingga ke produsennya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam