'Tendangan dari Langit' Tayang Serentak 25 Agustus

Selasa, 23 Agustus 2011 – 01:21 WIB
Hanung Bramantyo. Foto dok JPG/JPNN.com

Satu lagi film bertema nasionalis bakal meramaikan dunia perfilman tanah airMengangkat isu persepakbolaan Indonesia, sutradara kawakan Hanung Bramantyo kembali menelurkan karya terbaru yang berjudul Tendangan dari Langit

BACA JUGA: Adriano, Kali Ketiga Raih Bidone dOro

Film tersebut akan tayang serentak pada 25 Agustus.

Film berdurasi 117 menit itu berupaya mengangkat isu persepakbolaan Indonesia tanpa melibatkan unsur politik
Hanung memfokuskan pada masalah yang dialami dunia sepak bola Indonsia

BACA JUGA: Berharap Sang Pencerah Sesukses AAC

Salah satunya adalah persoalan talent scouting atau pencarian bakat pemain sepak bola di tanah air yang kurang digarap.

Ide cerita film tersebut berasal dari pelatih klub Persema Malang Timo Scheunemann
"Ide awal cerita film ini berasal dari Timo," ujar Hanung ditemui dalam konferensi pers film Tendangan dari Langit (TDL) di Mal Gandaria City kemarin (22/8).

Menurut pria yang akrab disapa coach Timo tersebut, selama berkecimpung di dunia sepak bola di Indonesia, dirinya menyaksikan banyak talenta yang terbuang sia-sia

BACA JUGA: MUI Minta Penarikan Film Akibat Pergaulan Bebas

Itu disebabkan tidak adanya ajang pencarian bakat yang sesuai dan menyeluruh hingga menyentuh daerah-daerah pelosok Indonesia.

"Saya melihat, di Indonesia tidak ada talent scouting yang efisien dan sistematisKita hanya mencari dari kota-kota besar dan untung-untungan sajaBanyak pemain, seperti karakter Wahyu (tokoh utama film), yang terbengkalaiKita nggak perlu tokohKita butuh sistem yang baik," paparnya.

Meski ide cerita berasal dari seorang tokoh persepakbolaan, ternyata tidak mudah bagi seorang Hanung Bramantyo mewujudkannya ke dalam sebuah filmMenurut Hanung, ada tiga kesulitan utama yang dihadapinyaPertama, dia dituntut menghadirkan suasana pertandingan sepak bola yang mewakili euforia pencinta sepak bolaSebab, kata dia, hasil akhir sebuah pertandingan sepak bola tidak bisa diprediksi dengan tepatTidak seperti film atau drama yang ending-nya bisa dibuat"Pertandingan itu seperti sebuah drama yang kita nggak tahu ending-nyaRasanya, saya harus menghadirkan suasana stadion ke bioskop," ujar Hanung.

Kesulitan kedua, lanjut Hanung, dirinya harus mampu menghadirkan suasana yang mewakili para penonton pertandingan secara personalSementara itu, kesulitan yang ketiga menyangkut cara dia menyajikan karakter pemain bola yang diharuskan memenangkan pertandingan"Padahal, sebelas pemain itu kan manusia yang punya problem hidup sendiri-sendiriJadi, gimana caranya mengatur mereka semua supaya bisa memenangkan pertandingan," paparnya.

Hanung menuturkan, lebih mudah membuat film bertema agama ketimbang olahraga"Ya, saya belum puas karena ternyata tidak mudah bikin film olahragaSebab, kalau salah, urusannya bisa runyam," ujarnya, lantas terbahak.

Meski begitu, Hanung bisa dibilang cukup berhasil meramu kisah seorang remaja pencinta sepak bola yang berhasil mewujudkan mimpi sebagai pemain bolaMengambil setting di Kota Malang dan daerah pegunungan Bromo, nama-nama pemain yang menghiasi film tersebut cukup berbobot, seperti Sudjiwo Tedjo, Agus Kuncoro, Yati Surachman, Toro Margens, hingga TarzanUntuk pemeran utama, Hanung mengandalkan pemain pendatang baru yang dipilih dari audisi, Yosie Kristanto.

Selain sederet pemain tersebut, Hanung menghadirkan sosok pesepak bola tanah air yang tengah naik daun, yakni Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan"Irfan Bachdim, buat saya, sudah menjadi ikon anak muda dan bolaIni penting untuk menarik minat masyarakat yang dulu tidak percaya pada pesepak bola IndonesiaDengan sosok Irfan, kita melihat kembali sepak bola Indonesia dalam sudut pandang yang berbeda," urai Hanung.

Karena itu, baik Hanung maupun Timo berharap film tersebut bisa menjadi inspirasi bagi dunia persepakbolaan tanah air"Film TDL dapat memberi inspirasi bagi para remajaDuet Kim dan Irfan dalam film ini akan menjadi inspirasi tersendiri bagi para pemain bola mudaMereka pasti ingin berkancah di ajang sepak bola yang lebih tinggi dan bersekolah di sekolah sepak bola yang terbaik," papar Timo.

Film TDL mengisahkan seorang remaja bernama Wahyu yang sangat mencintai sepak bolaWahyu sangat mengidolakan Irfan Bachdim dan ingin bertemu dengan idolanya tersebutBisa ditebak pada akhirnya, Wahyu yang diperankan pendatang baru Yosie Kristanto berhasil bertemu dengan Irfan dan bahkan bermain bersama dalam klub Persema Malang(ken/c6/any)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler