TRIPOLI - Berakhir sudah batas waktu yang diberikan Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) kepada pasukan yang pro kepada Muammar Kadhafi untuk menyerahkan diriKemarin (11/9) penguasa baru Libya tersebut secara resmi mengakhiri tawaran damai agar para loyalis Kadhafi menyerahkan diri
BACA JUGA: Obama Dorong Persatuan di Ground Zero
Tak lama setelah itu, pasukan NTC yang didukung NATO giliran melancarkan serangan ke Kota Bani Walid.Jet-jet tempur NATO menembakkan sejumlah rudal ke kantong pertahanan kubu loyalis Kadhafi di wilayah itu
BACA JUGA: Sepuluh WNI di Libya Aman di Tunisia
Begitu area itu dinyatakan bersih dari pejuang NTC, NATO melancarkan serangan udaranya"Kami menyiagakan banyak personel di Bani Walid untuk mengepung Kadhafi
BACA JUGA: Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas
Tapi, beberapa saat lalu, NATO memerintahkan kami menarik mundur seluruh personel di lapangan agar mereka leluasa melancarkan serangan dari udara," papar Abdel-Razak al-Nadouri, komandan NTC di Bani WalidDia pun langsung memerintahkan seluruh anak buahnya mundur beserta perlengkapan merekaSelain Bani Walid, serangan juga dilancarkan ke Sirte, kota asal dan kelahiran KadhafiPasukan NTC mengepung kota tersebutSebelum bergeser ke Bani Walid, Kadhafi dan para pejabat ring pertamanya sempat bertahan di kota tersebutTidak mau ambil risiko, NATO juga menggempur beberapa kota lain di sekitar Bani Walid dan SirteDi antaranya Kota Waddan dan Kota Sabha yang terletak di selatan Sirte
Jubir NTC mengatakan bahwa serangan pemungkas itu dilancarkan setelah pasukan mereka berjibaku dengan para loyalis Kadhafi di Bani WalidMeskipun dalam posisi terkepung, pasukan yang loyal terhadap mantan diktator itu tetap melakukan perlawananKarena itulah, NTC lantas memerintahkan serangan gencar ke kota tersebutApalagi, pasukan Kadhafi masih memiliki senjata cukup lengkap
Sabtu lalu (10/9), pasukan NATO mengklaim sukses membumihanguskan sebuah tank, dua kendaraan lapis baja dan peluncur roket di sekitar Bani WalidKendaraan dan senjata-senjata itu diyakini sebagai milik loyalis KadhafiPerlengkapan perang itu mengindikasikan bahwa perang di Libya belum usaiKarena itu, NATO kembali melancarkan serangan udara
Untuk mendukung serangan NATO, NTC mengerahkan sejumlah besar regu tembakMereka dikerahkan dari Kota Misrata dan Benghazi yang dulu sempat menjadi benteng pertahanan oposisi LibyaPasukan yang didatangkan dari Misrata juga membawa sejumlah perlengkapan seperti peluncur granat dan senjata khusus penembak pesawat.
Bersamaan dengan itu, pemerintahan NTC di Kota Tripoli dimulaiPemimpin sementara Libya Mustafa Abdel Jalil menginjakkan kakinya di ibu kota dengan pengawalan ketatDia tiba dengan menumpang kendaraan lapis bajaAbdel Jalil langsung menuju pangkalan militer di Metiga untuk memulai babak baru di Libya
"NTC telah berhasil merintis jalan untuk pemerintahan baru di LibyaKami berharap rakyat bisa memaklumi hal itu dan bahu-membahu bersama kami untuk mewujudkan Libya baru yang lebih baik," ujarnya dalam pidato pertama di hadapan para pendukungnya di TripoliKarena tawaran damai sudah berakhir, dia pun lantas menganggap mereka yang masih berpihak kepada Kadhafi sebagai musuh(AFP/AP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Negara Ramaikan Terjun Payung
Redaktur : Tim Redaksi