Tengoklah Desa Wisata Kreatif Terong di Belitung

Selasa, 20 Desember 2016 – 16:12 WIB
Foto: visitbangkabelitung

jpnn.com - BELITUNG – Bagi yang belum pernah mengunjungi desa wisata, cobalah tengok Desa Wisata Kreatif Terong, Sijuk, Belitung.

Desa wisata di salah satu destinasi prioritas itu sudah di soft launching, Sabtu (17/12). Ini merupakan salah satu destinasi yang pas untuk liburan keluarga di Belitung.

BACA JUGA: Kalau Udah Baca Artikel ini, Yakin Masih Cuek Sama Hidup Sehat?

“Ini menjadi salah satu percontohan desa wisata yang berada di salah satu destinasi prioritas. Harapan kami, desa wisata di kawasan ini bisa meningkatkan nilai jual Tanjung Kelayang khususnya dan Belitung pada umumnya,” papar Oneng Setya Harini, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata, Senin (19/12).

Peluncuran Desa Wisata Kreatif Terong, Sijuk, Belitung ini bisa terealisasi lantaran ada jalinan kerja sama antara Local Work Group Destination Management Organization (LWG-DMO) bersama kelompok masyarakat dan Pemerintah Desa Terong.

BACA JUGA: Wanita Hamil Kerap Dilanda Masalah ini

LWG-DMO sendiri merupakan lembaga independen bentukan Kementerian Pariwisata untuk tata kelola destinasi pariwisata. “Pentahelix-nya jalan. Semuanya langsung connect," kata wanita berkerudung itu.

Pentahelix adalah ide Menpar Arief Yahya, yang mengkolaborasi 5 unsur subjek atau stakeholder pariwisata di kawasan itu.

BACA JUGA: Bandung Lautan Manusia di Riau Street Festival 2016

Academician, Business, Community, Government dan Media. Menpar Arief Yahya biasa menyingkatnya dengan sebutan ABCGM. “Support pemerintah juga tidak main-main. Semua lini memberikan perhatian yang konkret,” tambah Oneng.

Bagi Oneng, community itu adalah bagian dari ekosistem yang sangat penting. Budaya, adat istiadat, kuliner, kesenian mereka adalah aset yang bukan hanya indah sebagai cultural value, tetapi juga menaikkan nilai atraksi kawasan destinasi tersebut. Apalagi, sejak film Laskar Pelangi yang mengambil lokasi syuting di Belitung ‘meledak’ di pasaran.

Wisatawan jadi makin banyak yang datang ke sana. Penambang dan nelayan pelan-pelan mulai menggeser mata pencaharian utamanya menjadi pemandu wisata.

"Ingat 60% wisman itu masuk ke Indonesia karena alasan cultural, sisanya 35% nature dan 5% man made. Dan Masyarakat pasti happy, karena mereka langsung mendapatkan benefit dari services pariwisata. Seeing is believing!" ungkapnya.

Faktanya, Belitung memang mampu menyuguhkan apa yang wisatawan butuhkan. Mulai dari wisata pantai dan pulau, laut, hutan, sungai, hingga kuliner, semua ada di sana.

Selain itu, Belitung memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk membuka komunikasi dan interaksi seluas-luasnya dengan ragam budaya dan orang-orang di dalamnya.  

Kreasi kreatif empat komunitas di Desa Wisata Terong, Sijuk, membuktikan itu. Empat destinasi unggulan, jadi bisa disaksikan di Pesona Wisata Mangrove, Pesona Wisata View Bukit Tebalu dan Pesona Agrowisata.

Kelompok Bukit Tebalu Simpor Laki menghasilkan produk wisata alam perbukitan, hiking dan bumi perkemahan.  Panorama alamnya? Sangat keren. Ada empat bukit dengan jejeran batu granit yang bisa dinikmati.

Yang kedua, Kelompok Air Rusa Berehun. Komunitas ini sukses mengkreasikan lahan bekas tambang timah dengan produk kuliner lokal.  Yang ketiga, kelompok tani agrowisata perkebunan sayur dengan produk wisata edukatif untuk pelajar.

Dan yang keempat, kelompok pemuda pecinta alam yang memanfaatkan hutan mangrove dan pantai yang landai dan sangat luas untuk dijadikan desa wisata yang layak jual.

"Paket wisata unik lain yang ditawarkan adalah nyungkor, nyumek, ngeremis, mincing bejaor, nyulo,mukat dan belajar nganyam. Desa Wisata di Kabupaten Bel;itung juga telah siap memasarkan homestyanya melalui digital. Ada sekitar 40 homestay yang telah siap jual. Ini hasil yang membanggakan karena DMO masuk ke Belitung baru 1,5 tahun," terangnya.

Bupati Belitung, Sahani Saleh, ikutan sumringah. Sahani mengaku makin optimistis mengembangkan pariwisata sebagai sektor unggulan pasca tambang.

“Alhamdulillah sekarang beberapa desasudah memiliki destinasi. Saya berharap pengembangan pariwisata ini menjadi lebih kreatif lagi. Yang jelas, soal akomodasi di Desa Wisata Terong juga sudah siap dengan model Guest House,” ungkap Bupati.

Setelah Desa Wisata Kreatif Terong, pada Minggu (18/12), juga dilakukan ground breaking Desa Wisata Keciput, Kecamatan Sijuk di Pendopo Tanjung Kelayang.

Potensinya tak kalah dengan Desa Wisata Kreatif Terong.  Di Desa Wisata Keciput, Anda dapat berenang di pantai yang terletak di Tanjung Kelayang dan menyeberang ke pulau-pulau kecil yang terletak sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu nelayan.

Mau berenang, snorkeling, dan mengunjungi bangunan ikonik dari jaman pemerintahan Belanda di Pulau Lengkuas juga bisa dilakoni di sana.

Selain itu, Anda juga dapat berfoto dan melihat secara langsung bintang laut berukuran besar yang terletak di Pulau Pasir.

Anda dapat pula melihat konservasi penyu yang terletak di Pulau Kepayang. Jaraknya hanya 3 KM dari Keciput. Di sini Anda juga dapat berkunjung ke pantai Tanjung Tinggi, yang juga merupakan lokasi syuting film Laskar Pelangi.

Yang suka kuliner, silahkan geser 7 KM ke Jimbaran. Ini adalah restoran yang menyajikan berbagai menu menarik khas Belitung dan western food.

Terdapat pula beanie sofa yang terletak di bibir pantai, sangat cocok untuk menemani anda melihat sunset di pantai.

Segala jenis seafood atau hidangan laut tersedia di Keciput seperti cumi, udang, ikan, kerang, kepiting, dan sebagainya.

Akan tetapi, tersedia juga beberapa menu dengan bahan baku ayam dan daging, walaupun tidak banyak. Harga per porsinya berkisar antara Rp 30.000 – Rp 50.000 di warung makan ataupun restoran. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjadi Kreatif Diawali dengan Membaca


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler