Tentang Keampuhan Minyak Dayak

Minggu, 18 Oktober 2015 – 07:18 WIB
Minyak Dayak. Foto: Kalteng Pos/JPNN

jpnn.com - MISTIS, mitos, dan hal-hal gaib merupakan hal yang sudah tidak asing di masyarakat Indonesia. Terlebih di kalangan masyarakat Dayak.

Ada kepala yang terbang tanpa tubuh. Ada juga mandau  yang bisa melayang tanpa pemegangnya. Kali ini penulis mencoba mengulas sebuah minyak. Orang sering menyebutnya dengan minyak Dayak.
-------------
DIDIN RAKHMADIN, Palangka Raya
-------------
SEBUAH kejadian terkadang menyimpan hikmah di baliknya. Contohnya saat saya mengalami kecelakaan tragis belum lama ini. Insiden ini justru membuat saya lebih mengenal dengan kearifan lokal Suku Dayak.

BACA JUGA: Bahas Asap, Sempat-sempatnya Berkelakar soal Donald Trump

Terutama yang berhubungan erat dengan pengalaman unik dan supranatural.  Nah kok bisa unik?

Berawal ketika saya mengalami kecelakaan. Saya sebenarnya tergolong pengendara yang memiliki disiplin berlalu lintas tinggi. Namun, di malam nahas itu, ketika berniat membeli sayur, saya kendarai sepeda motor dengan kecepatan hanya berkisar antara 20-40 km/jam.

BACA JUGA: Ditekan Buruh, Menteri Hanif Jumpa Pers di Istana Presiden, Tapi Menkeu Terlihat Pusing?

Ketika melewati simpang empat musibah itu terjadi. Tidak diduga, mendadak muncul kendaraan berkecepatan tinggi dari arah kanan. Kencang, dan tidak menghidupkan lampu kendaraan. Ironisnya si pengemudi dalam kondisi mabuk. Tabrakan pun tidak dapat terhindarkan.

Kerasnya benturan membuat saya terlempar. Sangat terasa ketika bagian depan motor si pemabuk, beradu dengan bagian dada. Tidak perlu diceritakan bagaimana sakitnya. Alhasil, bagian tulang-tulang selangka saya didiagnoasa patah. Posisinya di bagian kanan antara leher dan bahu.

BACA JUGA: Orang Ini Peternak Tokek, Harga Bisa Rp 1 M per Ekor, tak Takut Bau Mistis

Yah… Tulang itu punya tugas menopang tulang –tulang lainnya. Seperti fondasi yang menahan sebuah bangunan. Bahasa medisnya, Fraktur Navicula.

Hasil rontgen memperlihatkan posisi tulang dekat leher, lepas. Singkat saja, biaya operasi jelas cukup mahal. Hal itu juga tidak akan mempercepat penyembuhan. Alternatif lainnya adalah melakukan pijat tradisional. Tujuannya adalah menyatukan tulang yang patah. Untungnya ketika itu ada teman, sebut saja Tono, menawarkan sebuah minyak.

Disebutkan Tono, minyak itu tidak ada di tangannya. Namun berada di Desa Patung, Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur (Bartim). Tono meminta bantuan sanak saudaranya, yang tinggal di sana untuk mengirimkan ke Palangka Raya.

Namun syaratnya, korban patah tulang harus memberikan nama lengkap dan nama ayah kandung. Tujuannya, agar minyak itu bisa mengenali si korban. Tentunya agar lebih berkhasiat. Tidak lama menunggu, minyak yang sudah dipaket dan dikirim melalui travel. Hanya satu hari.

Ketika tiba, Tono memberikan panduan meminum minyak itu. Tidak boleh sembarangan dan ada ritualnya. Caranya, minyak yang dikemas dalam botol air mineral jangan langsung diminum. Ambil setetes menggunakan jari manis sebelah kanan.

Setelah itu, oleskan ke bagian ubun-ubun sebanyak tiga kali. Sebelum meminumnya, saya harus berikhtiar dan berdoa di dalam hati. Doanya meminta kepada Yang Kuasa dan ke minyak itu, agar disembuhkan. Baru bisa diminum.

Boleh langsung habis, atau ingin disisakan. Waktu ritualnya pun tidak bisa sekehendak hati. Harus dilakukan ketika menjelang malam hari. Tentunya ketika beranjak gelap (matahari mulai terbenam). Akan lebih bagus lagi, ketika senja. (bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan! Orang Ini Sudah Jalan Kaki Lima Bulan dari Sabang, Ternyata...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler