Pebisnis Tuntut Yingluck Jaga Stabilitas

Kamis, 07 Juli 2011 – 08:31 WIB
Yingluck Shinawatra. Foto: Sof/Jawa Pos

BANGKOK - Sikap kelas menengah dan profesional di Thailand bakal menentukan stabilitas pemerintahan baru yang bakal dibentuk Puea Thai Party (PTP)Sebab, para profesional inilah yang dahulu turut menggulingkan bekas PM Thaksin Shinawatra.

Poonphiphat Tantanasin, 50, CEO QTC Energy Limited, termasuk salah satu pebisnis di Bangkok yang tengah berharap-harap cemas dengan pemerintahan baru yang dibentuk kelompok pro-Thaksin

BACA JUGA: Militer Syria Tembak Mati 22 Demonstran

Ia mengungkapkan, para pebisnis di sana akan menunggu susunan kabinet yang akan dibentuk oleh kandidat PM terpilih, Yingluck Shinawatra


"Siapa orang-orang yang menjadi menteri, itu yang lebih penting dibandingkan sekadar hasil pemilu," kata Poonphiphat, saat ditemui Jawa Pos di kafe Settrade, kompleks Bursa Efek Thailand (SET), Bangkok, kemarin (6/7).

Phoonphiphat berharap situasi politik di negerinya kembali stabil

BACA JUGA: Stok Mineral Langka di Dasar Samudera Pasifik

"Kami menginginkan situasi yang lebih aman, serta pemerintahan yang tetap mendukung terciptanya iklim berusaha," kata Phonphiphat, yang memimpin perusahaan eksporter alat berat tersebut.

Eksekutif lainnya, Chuttakorn Pingkhalasay, 35, mengatakan, dengan latar belakang Yingluck sebagai seorang pengusaha, seharusnya "bakal lebih memiliki kebijakan probisnis
Namun secara pribadi ia mengaku tidak suka dengan terpilihnya Yingluck

BACA JUGA: Emas-Perak Rp 4,3 Triliun Ditemukan di Laut Florida



"Selama menjadi pebisnis, dia tidak menjalankan tatakelola korporasi dengan baik," kata Chuttakorn, yang bekerja di Metro System Corporation Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasiChuttakorn ketika ditemui di Gedung Life Center, Bangkok, kemarin.

Chuttakorn juga percaya Yingluck tidak akan memberikan amnesti kepada Thaksin ShinawatraBagi dia, Thaksin tetaplah seorang pejabat yang korupBagaimana jika Yingluck tetap memberikan amnesti" "Meski saya tidak memilihnya, nanti dia adalah PM saya, tentu saya percaya," kata ChuttakornDalam Pemilu lalu, ia mengaku memilih Partai DemokratPemberian amnesti terhadap Thaksin, hanya akan mencipta instabilitas baru dan akan memanaskan kembali suhu politik di Thailand.

PTP telah memasang janji muluk seperti menggratiskan komputer tablet kepada sekitar 800 ribu siswa baru setiap tahunnya, yang bakal membutuhkan dana sekitar "5000 baht atau Rp 15 juta per buahMereka juga menjanjikan kereta cepat yang tidak hanya dibangun di BangkokJuga, bantuan pembangunan tahunan hingga 2 juta baht untuk setiap desa di Thailand yang berjumlah sekitar 73 ribu desa.

Kebijakan populis itu bakal menelan miliaran dolarNamun, dengan pendapatan pajak yang masih rendah, PTP juga berjanji memotong pajak korporasi untuk membantu perusahaan-perusahaan menyesuaikan diri dengan program partai, yakni menaikkan gaji buruh dan karyawanD

efisit anggaran pemerintahan Yingluck diperkirakan mencapai 350 miliar baht atau sekira lebih dari Rp 100 triliunDengan defisit yang makin melebar, utang pemerintah Thailand bakal menyentuh 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)Itu merupakan ambang batas utang bagi negara berkembangBandingkan dengan Indonesia, dengan total utang kurang dari 30 persen PDB

PTP memang telah berjanji bakal memberikan gaji minimal 300 baht (sekitar Rp 90.000) per hari, atau naik 40 persen "dari rata-rata gaji minimun negara gajah putih itu saat iniHal tersebut akan berpengaruh positif terhadap konsumsi, namun bakal berdampak negatif karena mendorong inflasi yang berujung pada suku bunga tinggi(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuil India Simpan Harta Rp 189 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler