Presiden Ravalomanana sendiri, yang resmi berkuasa sejak tujuh tahun lalu, telah bersembunyi di istana kepresidenannya, yang terletak sekitar delapan mil dari ibukota
BACA JUGA: Pemerintahan Kuwait Kembali Membubarkan Diri
Di sana, ia diberitakan telah "dijaga" oleh ratusan pendukung yang siap melindunginya.Sementara sebagaimana dilaporkan pula, begitu sore berganti malam di ibukota, ledakan-ledakan mewarnai langit malam
"Saya bisa konfirmasikan bahwa kami telah menguasai gedung-gedung kepresidenan di ibukota," ungkap Kolonel Noel Rakotonandrasana, pemimpin kelompok tentara yang melakukan aksi pendudukan tersebut, melalui telepon kepada kantor berita.
Kepala Staf Tentara Kolonel Andre Ndriarijaona, sebelumnya juga telah menyatakan bahwa kekuatan mereka memang mendukung Rajoelina
BACA JUGA: Cleopatra Ternyata Berdarah Afrika
Pemimpin oposisi ini, akhir pekan lalu mendeklarasikan bahwa ia telah mengambil alih kekuasaan, dan memerintahkan penangkapan Ravalomanana, sebagai puncak dari konfrontasi politik beberapa minggu terakhir yang telah mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas."Kami berada di sini untuk masyarakat Malagasy (rakyat Madagaskar, Red)
Sementara itu, Ravalomanana sendiri masih bersuara dan menganggap permintaan agar ia menyerahkan kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak konstitusional
BACA JUGA: Presiden Pakistan Kembalikan Kursi Ketua MA ke Chaudhry
Ia juga menyebut upaya Rajoelina sejauh ini hanya memanfaatkan "ketakutan" (masyarakat) dan menggunakan aksi represifNamun tampaknya, ia sendiri kian hari kian terisolasi dan posisinya makin terdesak(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pekerja Sosial di Sudan Dibebaskan
Redaktur : Tim Redaksi