jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman menginginkan proses ganti rugi kepada korban aksi tentara yang menyerbu kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur segera diselesaikan.
Dudung menyampaikan itu ketika menggelar keterangan pers di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Jakarta Pusat, Kamis (3/9).
BACA JUGA: 76 Warga Sipil Korban Perusakan di Ciracas Datang Melapor, Begini Respons TNI AD
"Pelaksanaan ganti rugi maupun rehabilitasi terhadap barang-barang atau materiel yang rusak harus disegerakan," ujar Dudung.
Menurut Dudung, banyak orang membutuhkan ganti rugi. Oleh karena itu proses pembayaran ganti rugi perlu disegerakan.
BACA JUGA: Kasus Ciracas, Letjen Kiki Syahnakri Singgung Jiwa Korsa TNI
Dudung menambahkan, nantinya uang ganti rugi itu bisa digunakan memperbaiki warung, motor, dan gerobak yang rusak akibat terdampak penyerangan ke Polsek Ciracas.
"Ada gerobak yang terbalik dan sudah hancur, ini perintah pimpinan TNI AD, agar gerobak yang sudah hancur agar diganti yang baru," tuturnya.
BACA JUGA: Upaya Pak Dandim Tak Digubris, Seratusan Oknum TNI Tetap Serbu Polsek Ciracas
"Begitu juga kemarin motor yang kemarin terbakar, ya, ada sebagian depannya terbakar dan memang sudah sulit untuk diperbaiki ini langsung diganti, beli motor yang baru. Begitu juga ada kaca kaca rumah makan, termasuk gerobak-gerobak sudah segera diperbaiki," terang dia.
Selain itu, Dudung menginginkan rehabilitasi fisik kepada korban penganiayaan saat oknum tentara menyerang Polsek Ciracas juga disegerakan. Dalam insiden penyerangan itu ada 16 orang yang menjadi korban penganiayaan.
"Begitu juga terhadap kerugian secara fisik, ada yang kena pukul, ada yang luka, dan sebagainya, ini disegerakan. Dibawa ke rumah sakit untuk pelaksanaan pengobatan dan tindak lanjutnya," ungkap dia.
TNI AD, kata Dudung, berencana melakukan pemulihan kondisi psikologis masyarakat pasca-serangan tentara ke Polsek Ciracas.
Oleh karena itu Dudung mengajak unsur pemda termasuk camat dan lurah menjelaskan kepada masyarakat bahwa pelaku penyerangan itu oknum tentara. "Bahwa kejadian dilakukan oleh segelintir oleh oknum TNI yang tidak bertanggung jawab," pungkas dia.(ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan