DAMASKUS - Meskipun desakan mundur masyarakat internasional terus menguat, Presiden Syria Bashar al-Assad bergemingPria 45 tahun yang berkuasa sejak 2000 itu malah makin menjadi-jadi dalam menindas oposisi
BACA JUGA: Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden
Kemarin (30/6) pasukan Assad menggempur permukiman di kaki pegunungan yang berbatasan dengan Turki
BACA JUGA: Prancis Suplai Senjata untuk Pemberontak Libya
Seorang saksi mata menuturkan bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil yang tercatat sebagai penduduk setempatPekan lalu, sedikitnya 10.000 warga Syria dilaporkan menyeberang ke Turki untuk menghindari perang saudara
BACA JUGA: Indonesia Juara Konsep Kampanye
Belakangan, jumlahnya sudah berkurang karena sebagian mulai kembali ke kampung halamanKendati demikian, sebagian besar pengungsi memilih tetap bertahan di TurkiApalagi, pemerintah Turki menyambut baik kedatangan mereka dan berjanji memberikan perlindungan"Tampaknya, rezim (Assad) waswas bahwa masyarakat internasional menaruh simpati kepada para pengungsi Syria sehingga desakan agar pemerintah mundur semakin kuat," ungkap Mustafa Osso, aktivis HAM Syria, menganalisis
Berkat operasi militer di perbatasan itu, hanya lima pengungsi yang bisa menyeberang ke Turki kemarinSebelumnya, ratusan warga mengungsi setiap hariOperasi dua hari itu dipusatkan di Provinsi Jabal al-Zawiya, kawasan yang paling banyak ditinggalkan warga sejak pekan lalu
Sambil mengepung permukiman warga, pasukan pemerintah tidak henti menembakkan rudal ke rumah-rumah penduduk"Desa Rameh merupakan wilayah dengan kerusakan yang terparah," beber aktivis HAM Lebanon, Omar Idibi
Kabarnya, sebagian besar aktivis pro demokrasi Syria yang gencar menuntut mundur Assad memang berasal dari RamehAkibat represi pasukan pemerintah itu, sebagian di antara mereka lantas meletakkan senjata dan menyepi ke desa yang terletak di perbatasan Turki ituLalu, pasukan Assad pun memburu mereka ke Rameh agar tak ada aktivis radikal tersebut yang menyeberang ke TurkiMenurut Idibi, jumlah korban bisa jadi akan bertambah.
Sebab, banyak korban yang tertimpa puing-puing dan belum bisa dievakuasi"Sebagian besar korban menemui ajal dalam serangan secara membabi buta pada Rabu (29/6) dan Kamis dini hari (kemarin, Red)," lapornya
Sejauh ini, korban tewas akibat represi militer Assad di Syria telah mencapai lebih dari 1.400 orangSelain Rameh, dua desa lain di provinsi yang sama juga menjadi sasaran empuk tank militer pasukan pemerintahKeduanya adalah Desa Mar-Ayan dan Desa Ihsem
"Kaum pria melarikan diri dari desa itu karena takut ditangkap dan disiksa," kata seorang penduduk desa yang berhasil lolos dari kejaran tank militer SyriaMeski hanya tersisa warga perempuan dan anak-anak, pasukan pemerintah tetap saja beringas(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Serbu Hotel, 19 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi