Tentara Thailand Tembaki Demonstran

Selasa, 14 April 2009 – 09:40 WIB
Foto: AP
BANGKOK - Pengerahan tentara besar-besaran malah membuat situasi ibu kota Thailand semakin panasDi berbagai sudut Kota Bangkok, tentara terlibat bentrok dengan demonstran antipemerintah

BACA JUGA: Presiden Bolivia Mogok Makan



Perkembangan terakhir tadi malam, tentara mulai menembakkan senjata otomatis untuk mengusir kerumunan demonstran di jalan utama dan kantor pemerintah
Para demonstran yang digerakkan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dari pengasingan di luar negeri itu membalas tembakan tentara dengan lemparan bom minyak tanah.

Konflik tak seimbang itu akhirnya menelan satu korban tewas

BACA JUGA: Status Darurat Sipil, Tank Kuasai Bangkok

Ini adalah korban pertama yang diakui pemerintah sejak demonstrasi memuncak pada Sabtu (11/4)
Melalui televisi lokal, staf perdana menteri

Sathit Wongnongtoey mengatakan, korban bernama Pom, 50, tewas akibat ditembak demonstran di sebuah pasar dekat kantor pemerintah, tempat massa antipemerintah berkumpul

BACA JUGA: Buru Pembajak Maersk Line, AS Kerahkan Kapal Perang

Versi pemerintah, warga berusaha menghalangi demonstran membakar pasar sehingga menyulut keributan

Namun keterangan itu dibantah ketua pusat krisis darurat DrChatri CharoenchivakulDia mengungkapkan, korban tewas akibat tembakan tentara di pundakSelain itu dua orang juga menderita luka berat akibat tembakan yang samaEmergency Medical Institute, Thailand, melaporkan bahwa 94 orang termasuk tentara terluka akibat bentrokan, termasuk 24 orang yang masih dirawat di rumah sakit

Dari lokasi pengasingannya, Thaksin menuduh pemerintah Thailand berbohong dengan menyembunyikan jumlah korban tewas sebenarnyaBerbicara kepada CNN di sebuah lokasi rahasia, konglomerat buron tersebut menyatakan, tentara yang semula terlihat menembak ke udara guna membubarkan demonstran rusuh di Bangkok telah membunuh banyak orang.

''Sangat banyak yang meninggalMereka mengangkuti jasad-jasad mati ke atas truk dan membawanya pergi,'' ungkap Thaksin kepada CNN.

Sejak subuh kemarin pukul 04.00-05.00, keonaran sudah terjadi di BangkokTentara yang dilengkapi peralatan tempur berupaya membubarkan aksi yang menduduki 10 perempatan jalan utama BangkokTentara menembakkan M-16 ke udaraSementara itu, dari arah demonstran, sedikitnya satu bom minyak tanah dilemparkan dan meledak di belakang jajaran tentara.

Sebagaimana dikutip dari situs Bangkok Post, para demonstran membakar ban mobil hingga asap tebal membubung dari Victory MonumentDemonstran berkaus merah tersebut juga menabrakkan mobil ke patung polisi di dekat monumen simbol kemenangan dari pemerintah kolonial Prancis ituDemonstran juga menggunakan dua truk gas dan bus umum untuk memblokade sejumlah jalan utama.

Kerusuhan itu membuat turis-turis asing mempercepat masa liburannya dan bergegas pulangBeberapa wisatawan di Hotel Century Park terlihat terburu-buru masuk taksi menuju Bandara Internasional BangkokPadahal, seharusnya pekan ini adalah puncak wisata bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Thailand yang ditandai dengan Festival Songkran atau Festival AirPemerintah Kota Bangkok pun membatalkan seluruh perayaan.

Mulai kemarin, Singapura, Inggris, Australia, Kanada, dan Rusia telah mengeluarkan travel warning bagi warga negara mereka yang hendak berkunjung ke ThailandPara warga dari lima negara tersebut diminta membatalkan rencana kunjungan mereka ke Thailand jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesakWarga yang berada di Thailand juga diminta berhati-hati dan menghindari titik-titik rawan kerusuhan

Sementara itu, Departemen Luar Negeri (Deplu) mengimbau agar warga Indonesia (WNI) di Bangkok bersikap waspadaDirektur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Teguh Wardoyo menyatakan, warga Indonesia di Thailand hingga saat ini dipastikan aman''Para demonstran tidak menyerang orang asing, tapi pemerintahan Abhisit Vejjajiva,'' jelasnya.

Berdasar data, jumlah warga Indonesia di Bangkok dan sekitarnya mencapai 526 orangWarga Indonesia yang masuk dalam wilayah kerja Konsulat Jenderal Indonesia di Songkhla, kota di wilayah selatan Bangkok, berjumlah 242 orang.

Kerusuhan di Bangkok saat ini dipicu meluasnya kampanye untuk menyingkirkan Abhisit VejjajivaPerdana menteri ke-27 itu memegang tampuk kekuasaan empat bulan lalu setelah Mahkamah Konstitusi membubarkan pemerintah pro-Thaksin yang terbukti curang pada Pemilu 2007.

Tindakan tersebut dinilai tidak adil oleh kelompok pro-ThaksinAksi mereka kemudian memuncak dengan membatalkan KTT Asia Timur di Pattaya.

Thaksin merasa mendapat momentumDia telah berkali-kali berbicara melalui telepon dan video untuk menyemangati demonstrasi jalanan antipemerintah yang loyal kepada dirinyaUntuk meredam demo, PM Abhisit memberlakukan situasi darurat, Minggu (13/4)Namun, tindakan itu malah menyulut kerusuhan lebih besar

Semakin tak terkontrolnya situasi Bangkok, membuat beberapa pihak pesimistis dengan masa depan negara berjuluk gajah putih ituDi bawah nyala api di jalanan dan asap dari bus-bus dan gedung-gedung yang terbakar di seluruh kota berpenduduk 12 juta orang itu, penyelesaian politik makin sulit didapat"Saya yakin hari-hari tergelap dalam sejarah Thailand akan segera tiba karena kita tidak melihat ada penyelesaian yang cepat untuk mengatasi perpecahan yang sedang terjadi," kata Prinn Panitchpakdi, analis pada CLSA Asia-Pacific.

Dua lembaga pemeringkat bisnis internasional yang baru-baru ini memberi peringkat negatif untuk "outlook" obligasi pemerintah Thailand, Standard & Poor's dan Moody's, kemarin juga menyatakan gejolak politik terbaru ini akan membuat peringkat utang Thailand turun lagi(AP/CNN/Rtr/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KTT Asean Dibatalkan, SBY Hanya Makan Siang lalu Pulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler