jpnn.com, SAMARINDA - Misdi nekat menampar polisi yang berpakaian dinas dan menenteng senjata laras panjang saat hendak dibawa ke Polresta Samarinda, Minggu (20/8).
Saat itu, Misdi yang menenteng celurit juga mengeluarkan kalimat kasar kepada petugas.
BACA JUGA: Teror Anjing Jadi-jadian, 3 Nyawa Melayang, Isi Perut Terburai
Ulah preman itu membuat suasana menjadi panas. Sejumlah polisi lain berusaha menenangkan.
Petugas langsung membawa preman itu ke Polresta Samarinda.
BACA JUGA: Trik Sederhana Bagi Generasi Milenial Kumpulkan DP Rumah
Misdi tak sendirian. Tiga preman lainnya, Muriyanto, Muriyadi, dan Abdul Latif juga digelandang.
Keempat warga Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda Ulu itu kembali membuat suasana Polresta Samarinda menjadi ramai.
BACA JUGA: Warga Bisa Dapat Belasan Juta dari Warisan Bung Karno, Ini Syaratnya
Pemicunya adalah Muriyanto enggan menyerahkan bungkusan warna hitam dari kantong celananya saat digeledah.
Dalam kondisi mabuk, dia mengatakan barang itu adalah jimat.
"Ini warisan turun-temurun," tutur Muriyanto sebelum dimasukan ke ruang tahanan.
Sementara itu, Abdul menuturkan, mereka berempat sebenarnya bekerja sebagai tukang bangunan di salah satu ruko di tempat kejadian perkara (TKP).
Keempatnya mengaku membawa celurit karena mendapat kabar tempatnya bekerja akan diserang.
“Makanya kami siap-siap dengan celurit itu. Kan tidak salah kalau kami membela diri," ucap Abdul Latif.
Namun, bukan musuh yang datang, malah sejumlah anggota pengurai massa (Raimas) Patroli Satuan Sabhara Polresta Samarinda yang langsung menggeledah serta mengamankan mereka.
"Ada laporan dari warga sehingga anggota patroli yang ada di Polsubsektor Mulawarman bergerak untuk mengamankan. Dan ketika diamankan mereka melawan, sehingga terjadi pemukulan terhadap anggota kami," terang Kasat Sabhara Kompol Sarman. (oke/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harta Warisan Bung Karno Bakal Dibagikan, Tiap Warga Dapat Belasan Juta
Redaktur & Reporter : Ragil