JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Padjajaran (Unpad) Kodrat Wibowo seolah menjadi juru penengah perdebatan yang membenturkan sistem ekonomi kerakyatan dengan sistem ekonomi kerakyatanDikatakan, sistem ekonomi kerakyatan tidak dikenal dalam teori ekonomi.
"Secara konsep, dia dekat dengan ekonomi sosialis
BACA JUGA: Prabowo Diserang Dengan Isu Neolib
Ide ekonomi kerakyatan masih debatableBACA JUGA: Khawatir Soal DPT, Prabowo Stres
Pengusaha bukan setan," ujar Kodrat Wibodo dalam diskusi bertema 'Antara Neolib vs Ekonomi Kerakyatan' di Jakarta, Sabtu (23/5).Dijelaskan, munculnya pasar bebas yang identik dengan neolib, merupakan hasil perjalanan sejarah
BACA JUGA: Prabowo : Pilihan di Pilpres Hanya Dua
"Lantas dibuka pintu lebar terhadap masuknya investor asing, disertai perdagangan bebas," ulasnya.Terkait dengan maraknya isu neolib yang ditujukan ke Boediono, Kodrat mengatakan, perdebatan sudah salah kaprahMenurutnya, seorang menteri, bahkan seorang presiden pun, tidak bisa lantas dicap sebagai penganut neolib tatkala pemerintah melakukan privatisasi BUMN, mengurangi subsidi, atau mengucurkan dana BLBI.
"Setiap kebijakan pemerintah yang dikeluarkan, itu kan sudah melalui proses yang panjang dan sudah pasti juga dibahas dengan legislatifTidak pada tempatnya hanya menyalahkan pemerintah, apalagi orang per orang," katanya, tanpa menyebut bahwa seluruh anggota DPR juga bisa disebut berpaham neolib(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tak Mau Dituding Curi Start Kampanye
Redaktur : Tim Redaksi