Tepati Janji, Bupati Anas Antar Sendiri Surat Teguran ke PT BSI

Senin, 22 Agustus 2016 – 22:38 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menyerahkan surat teguran ke PT BSI. FOTO: ist for jpnn.com

jpnn.com - BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memenuhi janjinya untuk mengantar sendiri surat teguran pertama kepada PT Bumi Suksesindo (BSI), Senin (22/8). Perusahaan itu adalahpemegang izin pengelolaan tambang emas di Bukit Tumpang Pitu.

Teguran diberikan terkait belum selesainya pembangunan enam dam yang disanggupi BSI sesuai dengan dokumen lingkungan. Saat ini, BSI baru menyelesaikan pembangunan tiga dam. Akibatnya, saat hujan deras yang mengguyur Banyuwangi beberapa hari lalu, lumpur dan sampah terbawa hingga ke hilir, termasuk ke Sungai Katak yang membawanya hingga ke Pantai Pulau Merah.

BACA JUGA: Massa Tuntut Kapolres Baubau Lengser

”Ini kali pertama sejak saya menjabat sebagai bupati, saya kirim sendiri surat teguran. Sebelum-sebelumnya kepada pihak lain yang tidak mematuhi aturan, surat teguran biasanya diantar staf terkait. Ini menunjukkan saya benar-benar memperingatkan PT BSI untuk segera menyelesaikan pembangunan enam dam, dan ke depan harus patuh pada dokumen lingkungan yang telah ditetapkan,” kata Anas.

”Kami perintahkan ke BSI untuk menyelesaikan pembangunan tiga dam dalam kurun waktu tiga bulan. Semua proses akan berjalan sebagaimana peraturan yang berlaku,” imbuhnya.

BACA JUGA: Sudah Rasakan Manfaatnya, Gubernur Gorontalo Ajak Pengusaha Ikut Tax Amnesty

Saat ini, kondisi pantai tersebut sudah kembali bersih seiring terus dilakukannya normalisasi di Sungai Katak. Akhir pekan lalu, jumlah wisatawan pun berangsur meningkat, termasuk sudah mulai berdatangan kembali para wisatawan mancanegara.

Dengan teguran ini, sambung Anas, diharapkan agar BSI bisa segera menyelesaikan semua perencanaan yang telah ditetapkan. Selain itu, Anas berharap agar BSI juga turut aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terkait aktivitas penambangan.

BACA JUGA: Kisah Nur Natasya, Dijemput Bali Lalu Sekolah Lagi di Banyuwangi

Ini karena banyak masyarakat yang belum mengerti perihal aktivitas penambangan emas di Tumpang Pitu. Seperti banyak yang mengira aktivitas penambangan mengambil air dari sungai atau air bawah tanah. Padahal nyatanya tidak. Demikian juga banyak yang mengira akitivitas penambangan sudah berjalan, padahal belum.

”Ke depan, BSI harus benar-benar patuh pada dokumen lingkungan yang juga telah disupervisi banyak pihak, termasuk dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui kementerian terkait,” tegas Anas.

Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan, dari pemantauan langsung yang dilakukan, PT BSI memang sedang membangun sejumlah dam pengendali.”Dari hasil pantauan, dam 6 sudah 100 persen selesai, dam 5 sudah 90 persen selesai. Sementara dam 4 dengan tampungan air terbesar yaitu 400 ribu m3 sudah 50 persen berjalan. Dan progress ini sesuai dengan dokumen lingkungan yang telah dibuat,” ujar Husnul.

Direktur PT. BSI Cahyono Seto menyambut terbuka atas teguran yang diberikan Pemkab Banyuwangi. Seto pun menyanggupi permintaan Bupati Anas untuk menyelesaikan pembangunan seluruh dam dalam waktu 3 bulan. ”Untuk pembangunan dam, kami sudah mempunyai jadwal rencana pengerjaan, kami yakin dalam waktu 3 bulan bisa selesai,” ujarnya.

BSI membangun dam berkapasitas total 1,98 juta m3. Dam itu digunakan untuk menampung dan menyimpan air hujan yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan. Jadi, BSI tidak memakai air tanah dan air sungai untuk kebutuhan perusahaan.

Terkait lumpur yang terbawa air hujan hingga mengotori pantai Pulau Merah, pihaknya sejak tiga hari terakhir telah rutin membersihkan hingga ke muara sungai. “Debit air hujan yang turun beberapa hari terakhir diluar perkiraan kami dan ternyata dam yang ada tidak sanggup menampung derasnya debit air hujan,” ujarnya.

Sementara itu, Pantai Pulau Merah sendiri ini saat ini telah kembali bersih setelah sempat keruh karena imbas banjir lumpur. Warna biru laut kembali seperti sediakala, sehingga pasir yang putih langsung terlihat di bawah air di bibir pantai. Normalisasi Sungai Katak yang berhilir ke pantai dilakukan dengan melakukan penyedotan lumpur. Aktivitas pariwisata pun berangsur normal sejak akhir pekan lalu. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Pakai Seragam Batal Dilantik, Andi: Malu, Di Mana Harga Diri Saya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler