Tepis Anggapan 'Jualan Kecap' dengan Isu Jokowi Disadap

TB Hasanuddin: PDIP Punya Kemampuan Tangkal Penyadapan

Jumat, 21 Februari 2014 – 22:55 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Banyak kalangan meragukan adanya aksi penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Bahkan, isu penyadapan itu dicurigai sengaja dimunculkan sebagai upaya “jualan kecap” demi mendongkrak kader PDI Perjuangan yang oleh berbagai lembaga survei diunggulkan sebagai bakal calon presiden dengan elektabilitas dan popularitas  tertinggi itu.

Namun, Ketua DPP PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin memastikan penyadapan terhadap Jokowi itu memang benar adanya. Bahkan, pensiunan TNI yang kini memimpin Komisi Pertahanan dan Intelijen di DPR itu menegaskan bahwa penyadapan terhadap Jokowi bukan kabar baru di internal PDIP.

BACA JUGA: Hanya SBY yang tak Diberi Award

“Ini kabarnya sudah lama. Dari isu lantas dilakukan penyisiran dan ternyata memang ditemukan peralatan sadap itu,” kata Hasanuddin saat dihubungi, Jumat (21/2) petang.

Hasanuddin yang pernah menjadi Sekretaris Militer Kepresidenan itu menambahkan, sebenarnya kasus penyadapan Jokowi mencuat karena Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo merespons pertanyaan wartawan tentang aksi teror terhadap partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Tjahjo merespon pertanyaan media tentang adanya adanya aksi penembakan terhadap posko partai tertentu di daerah.

BACA JUGA: KPK Tak Akan Biarkan Penyogok Akil Berkeliaran

Karenanya Hasanuddin menegaskan bahwa kabar Jokowi disadap itu bukan untuk mendongkrak popularitas Jokowi pasca-bencana banjir yang melanda Jakarta ataupun sebagai pengalih isu kasus bus karatan TransJakarta yang diimpor dari Tiongkok. Ditegaskannya, PDIP juga tak mau menempuh jalur hukum karena sudah pengalaman dengan berbagai teror dan aksi penyadapan termasuk kepada Megawati.

“Karena kami punya kemampuan untuk mengatasi aksi penyadapan itu, jadi kami atasi sendiri. Kalau hanya membuntuti, menyadap, itu masih bisa kami atasi. Kami malah tak mau ini menjadi geger seperti ini,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA JUGA: Garap Pejabat Banten Hingga 11 Jam untuk Kasus Alkes

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Timses Soekarwo Bisa Dijerat KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler