jpnn.com - Tahun 2012 lalu produk minuman herbal bernama Jamu Akar Dewa diterpa isu miring mengenai izin dan kandungan bahan kimia obat (BKO).
Menjawab isu itu, PT Citra Alam selaku produsen resmi menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi izin BPOM sejak pertama kali produksi pada tahun 2000.
BACA JUGA: Penjual Jamu Keliling Bisa Mendapat Rp40 Juta Hasil Menyambi, Alamak!
Jonsun Wakum selaku CEO produk tersebut mengatakan sejak 21 tahun silam sudah mendapat izin dibuktikan dengan Keputusan Kepala BPOM RI, Nomor 0536/Reg/B/2017, tentang persetujuan pendaftaran POM TR173604061.
"Izin itu akan diperbarui setiap lima tahun sekali, tentunya dengan pengujian kembali. Nanti akan diuji kembali pada tahun 2022," kata dia, Kamis (12/8).
BACA JUGA: BI: Banyak Jamu Manis dari Kami untuk Perekonomian, Tetapi...
Dia menceritakan, permasalahan yang dirasakannya saat 2012 itu produknya dijiplak dan diedarkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan jumlah yang cukup banyak.
"Tak hanya logo, stiker, informasi khasiat, semuanya mirip Jamu Akar Dewa yang asli. Sampai sekarang penjiplakan itu masih ada di aplikasi jual beli online," ungkap dia.
BACA JUGA: Pak Ganjar Ajak Masyarakat Minum Jamu untuk Kesehatan
Hal itulah yang akhirnya membuat jamu asli miliknya menurun penjualannya. Puncaknya, ketika BPOM menemukan kandungan kimia berbahaya yang terdapat di jamu palsu pada 2012 di pasaran.
Perusahaan Jonsun sempat terseret ke meja hijau, tetapi pada akhirnya produk asli miliknya tak terbukti mengandung bahan kimia. Namun, brand minuman miliknya itu sudah hancur di mata publik.
"Orang menganggap ada BKO-nya. Jadi, mereka takut mau beli," ujar dia.
Jonsun pun tak menyerah, dia mulai kembali dari nol untuk membangun citra yang baik terhadap produk jamu miliknya. Selama sepuluh tahun, dia memaksimalkan kembali manajemen pemasaran.
Pandemi Covid-19 dimanfaatkan olehnya mempromosikan jamu yang sarat akan khasiat itu menjadi alternatif minuman herbal penambah imunitas tubuh.
Khasiat itu di antaranya melancarkan peredaran darah dan pencernaan, mencegah diabetes, menjaga kadar gula, dan mengobati hipertensi.
Selain itu, jika mengonsumsinya secara rutin, jamu tersebut dapat mengobati radang, melawan infeksi, menghangatkan tubuh, meningkatkan imun, dan daya tahan tubuh yang berguna pasien yang sedang terkonfirmasi Covid-19.
"Kandungan jinten hitam, baik untuk jantung, juga pencernaan. Pasien Covid-19 pencernaan terganggu. Pasca minum ini pencernaan jadi enak," jelas Jonsun. (mcr12/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Arry Saputra