Terangi Papua dan Papua Barat, PLN Kucurkan Rp 1,8 Triliun

Rabu, 26 April 2017 – 14:08 WIB
Instalasi listrik. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya mengalirkan listrik ke seluruh Indonesia.

Tidak terkecuali di Papua dan Papua Barat.

BACA JUGA: Pelni Operasikan Rumah Kita di Timika

Saat ini, sebanyak 2.400 daerah di dua provinsi itu belum menikmati listrik.

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S. menuturkan, Papua dan Maluku mendapatkan perhatian lebih agar rasio elektrifikasi segera meningkat.

BACA JUGA: Tim ERG Bantu Evakuasi Kecelakaan Pesawat Cesna

Sebab, saat ini rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat hanya 54 persen.

’’Papua Barat lebih baik karena rasionya 75 persen. Di Papua baru 45 persen,’’ katanya, Selasa (25/4).

BACA JUGA: Keputusan Freeport Harus Pertimbangkan Kerja Sama Investasi

PLN berencana mengalirkan listrik untuk 1.273 desa di Papua dan Papua Barat pada 2019.

Pada saat yang sama, akan disalurkan listrik di 537 desa di Maluku dan Maluku Utara.

Tahun ini, PLN mengalokasikan belanja modal Rp 2,5 triliun untuk kedua wilayah. Dana lebih dari Rp 1,8 triliun dialokasikan untuk Papua dan Papua Barat.

Kendala utama PLN adalah data karena banyak wilayah yang masih terisolasi.

Karena itu, PLN belum mengetahui jumlah penduduk, jumlah rumah, kebutuhan listrik, panjang jaringan tegangan, lokasi, dan cara mencapai ke lokasi tersebut.

Beruntung, tahun lalu PLN memperoleh bantuan aplikasi rooftop taking yang memudahkan pemantauan sebaran penduduk di seluruh Papua.

Kendala lain adalah keterbatasan akses sehingga pengangkutan logistik melalui jalur udara sulit dilakukan.

’’Bagaimana mendatangkan besi, mesin, dan mengangkut BBM. Itulah yang membuat kami berhitung,’’ terangnya.

PLN memastikan masuk ke tiga kabupaten yang belum memperoleh listrik.

Yaitu, Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya. Potensi pelanggan baru mencapai 12.691 pelanggan.

Kendala lain adalah kemampuan masyarakat mengakses listrik yang tersedia. Untungnya, banyak BUMN yang menyediakan dana CSR untuk penyambungan listrik.

’’Meski banyak kendala, kami akan menjual listrik dengan tarif yang sama di seluruh Indonesia,’’ tuturnya.

Untuk mendanai peningkatan akses kelistrikan ke tujuh juta rumah tangga, pemerintah bakal memakai hasil pemotongan subsidi listrik 900 VA sebesar Rp 22 triliun.

Menurut Kasubdit Tarif Harga Listrik Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu, selain 2.500 desa yang belum mendapatkan aliran listrik, terdapat 12.500 desa yang pasokan listriknya belum maksimal.

Targetnya, pemerintah berupaya memeratakan listrik bagi 97 persen rakyat Indonesia.

’’Tahun lalu tercapai 91,16 persen sehingga kami sangat optimistis,’’ ujarnya. (dee/pus/c14/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan TDL sampai 45,6 Persen, Warga: Ini sudah tak Manusiawi Lagi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
listrik   PLN   Papua   Papua Barat  

Terpopuler