BACA JUGA: Korupsi, Kada Terancam Lengser
"Jemaah sakit terbanyak karena hipertensi, disusul diabetes," kata Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dr Subagyo, saat ditemui wartawan mch di kantornya, Jl Malik Fahd, Madinah
Subagyo mengatakan, bagi para jamaah yang sudah memiliki penyakit sejak di tanah Air seperti diabetes dan hipertensi sebaiknya tidak memaksakan untuk beribadah dengan aktivitas cukup tinggi
BACA JUGA: Gurita Cikeas Dibagi di Jalanan
Sebab, dengan volume ibadah seperti itu akan memicu penyakit seperti hipertensi dan jantung.Apalagi, jamaah dengan status risiko tinggi
BACA JUGA: Aksi Demo Dibubarkan Paksa
Karena puncak ibadah haji yakni saat wukuf di arafah," pinta Subagyo.Biasanya, pasien dengan penyakit seperti itu sudah membawa bekal obat-obatan dari tanah airAkan tetapi, biasanya tidak ada pihak yang mengontrol pemberian obat bagi para jamaah tersebutSehingga, ketika sedang enak-enak beribadah, tiba-tiba jamaah banyak yang ngedrop.
"Jadi banyak jamaah yang wafat di jalan atau di masjid tanpa terpantau," jelas Subagyo.
Karena itu, Subagyo dan timnya melakukan metode menjemput bola terhadap pasien-pasien yang berstatus risiko tinggi (risti)Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kejadian sakit parah tanpa terdeteksi lebih dini.(mch/gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKI Malaysia Buka Hotline
Redaktur : Tim Redaksi