jpnn.com, SURABAYA - Polisi membekuk jenderal intelijen palsu bernama Bambang Supeno dan anggota BIN abal-abal bernama Sunarto.
Polisi memastikan keduanya telah menipu dan membuat masyarakat resah. Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Ali Purnomo menyatakan, timnya masih mengembangkan kasus tersebut.
BACA JUGA: Dua Polisi Gadungan Dibekuk Usai Memeras Warga
Pengembangan terus berjalan. Namun, hasilnya belum bisa disampaikan kepada publik. Menunggu perintah dari Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho.
"Instruksi Beliau (Kapolresta) besok (hari ini, Red)," katanya.
BACA JUGA: Syamsudin Merusak Citra Polri, Juarto Rugi Ratusan Juta
BACA JUGA : Lah, Pak Polisi Kok Bisa Tertipu Dukun Palsu
Sumber Jawa Pos di kepolisian menyebutkan, tersangka Bambang Supeno dan Sunarto diyakini telah memakan korban lain.
BACA JUGA: Dua Polisi Gadungan Asal Iran Divonis 4 Bulan Penjara
Mereka merekrut orang awam sebagai telik sandi gadungan dengan mencatut Badan Intelijen Negara (BIN).
Siapa saja korbannya? Mereka belum mau buka mulut. Polisi menduga, para korban rekrutan palsu itu masih malu melapor.
"Karena sudah dibodohi dengan tawaran menjadi BIN," ucap polisi tersebut.
Hingga kemarin, penyidik masih heran dengan Sunarto. Mengapa pria 43 tahun itu mau saja ditipu Bambang.
Padahal, iming-imingnya tidak masuk akal. Mendaftar anggota intelijen, membayar uang puluhan juta, memperoleh kartu identitas palsu.
"Uang Rp 50 juta tidak sedikit," ungkap polisi yang minta namanya tidak disebutkan tersebut.
Bahkan, setelah ditelisik, jumlah setoran Sunarto mencapai Rp 60 juta. Bayarnya dilakukan beberapa kali.
BACA JUGA : Ustaz Palsu Aktif di Pengajian Penganjur Poligami, Ternyata Tukang Tipu
Soal cicilannya berapa saja, Sunarto mengaku lupa. Yang diingat, dia sudah empat kali bertemu Bambang. Dua kali di Solo dan dua kali di Jombang.
Sunarto mudah teperdaya aksi tipu-tipu itu. Sebab, Bambang juga membawa senjata api.
Belakangan terungkap senjata tersebut hanya airsoft gun. Barang bukti senjata itu sudah diamankan. Namun, pria 53 tahun tersebut belum mengaku dari mana memperolehnya.
Sebelumnya diberitakan, pedagang air bernama Sunarto begitu bangga. Dia merasa telah direkrut sebagai anggota intelijen oleh Bambang. Sunarto membayar Rp 60 juta untuk itu.
Namun, dia diperbolehkan merekrut orang lain dan menarik uang Rp 85 juta. Dengan demikian, dia bisa mendapat untung.
Bambang mengeklaim dirinya sebagai kepala divisi II dengan pangkat irjen pol alias jenderal bintang dua.
Kedok mereka terbongkar oleh anggota Kodim 0816/Sidoarjo. Sunarto dipancing ke warung kopi. Bambang disanggong di Terminal Bungurasih. (edi/c12/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Budi Santoso dan 4 Temannya Benar-Benar Merusak Citra Polri
Redaktur & Reporter : Natalia