Terdakwa Pembunuhan Dihajar Keluarga Korban

Selasa, 27 Januari 2015 – 07:24 WIB

jpnn.com - TOLITOLI - Pengadilan Negeri (PN) Tolitoli pada Senin (26) kemarin heboh. Sidang lanjutan kasus pembunuhan  Imbang (40) warga Desa Dadakitan, Baolan, Tolitoli, yang mengagendakan mendengarkan keterangan saksi, dengan terdakwa Zulkifli diwarnai kericuhan. Keluarga korban terlihat beberapa kali mengejar dan memukuli terdakwa.

Aksi pemukulan yang dilakukan oleh beberapa  orang keluarga korban, diduga selain karena masih sakit hati,  juga dikarenakan sikap keluarga terdakwa yang saat menyaksikan proses persidangan kemarin  terkesan tidak menjaga perasaan keluarga korban. Keluarga korban "panas" karena keluarga terdakwa sikap memberikan dukungan moril terhadap Zul.

BACA JUGA: Innalillahi...Gara-gara Berfoto Selfie di Rel Kereta Api

"Sikap yang diperlihatkan famili terdakwa, sama sekali tidak menghargai perasaan keluarga korban.  Mereka seperti tidak memiliki rasa bersalah telah melakukan pembunuhan. Mereka datang memberikan dukungan seakan terdakwa tidak melakukan kesalahan besar. Ini yang membuat keluarga emosi," tutur salah seorang keluarga korban yang namanya enggan ditulis, saat dimintai keterangannya usai insiden kericuhan.

Pantauan Radar Sulteng (Grup JPNN), sebelum terjadinya kericuhan, pelaksanaan sidang yang dimulakan sekitar pukul 11.00 wita dan dipimpin Ketua Majelis Hakim Rahman SH, berlangsung aman hingga usai persidangan. Sidang menghadirkan 5 orang saksi, yakni Subhan, Ismail, Hardiyani, Basrah, dan Herman.

BACA JUGA: Cinta Terlarang Guru dan Siswi: Istri Bersama Orang Tua Lapor Polisi

Namun,  usai sidang, saat terdakwa hendak digiring menuju mobil tahanan Kejaksaan untuk dibawa kembali ke Lapas Tambun, tiba-tiba beberapa keluarga korban yang emosi  langsung menyerang terdakwa dengan berusaha memukul.

Bahkan, salah seorang keluarga terdakwa juga turut menjadi sasaran pelampiasan emosi. Beruntung sejumlah jaksa serta pegawai pengadilan yang kebetulan berada di halaman kantor PN berhasil mengamankan terdakwa,  dengan segera memasukan k edalam mobil tahanan.

BACA JUGA: Cinta Terlarang Siswi dan Guru Berakhir Gantung Diri di Kantor Polisi

Salah seorang keluarga terdakwa juga tampak berhasil melarikan diri dari amukan keluarga korban, dengan menggunakan sepeda motor. Dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Tolitoli.

Atas laporan tersebut, aparat kepolisian langsung mendatangi kantor PN. Namun setibanya di halaman kantor tersebut, tak satupun keluarga korban berada di lokasi kejadian.

Ketua PN Tolitoli Ahmad Yani SH MH, dimintai tanggapannya mengenai insiden tersebut, mengaku kecolongan. Pasalnya, pada sidang sebelumnya berlangsung aman, dan tidak terjadi hal-hal yang mengganggu proses persidangan.

"Kejadian ini di luar dugaan, karena pada persidangan sebelumnya  berlangsung lancar, dan sama sekali tidak ada gejala akan terjadi kericuhan. Makanya, pada sidang kali kedua ini kami tidak meminta bantuan keamanan," kata Ahmad Yani.

Meski demikian,  kejadian tersebut menurutnya, tidak mengganggu jalannya persidangan hingga tuntas. Sebab, insiden tersebut terjadi saat terdakwa usai menjalani sidang sesaat setelah terdakwa akan dimasukan ke dalam mobil tahanan.

Karena insiden tersebut, menurut Ahmad Yani, pada sidang berikutnya, penjagaan akan diperketat. (yus/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Cantik Itu Dilindas Truk TNI AL saat Hendak Menjemput Ibunya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler