jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, mendapat perhatian penduduk sekitar pada Jumat (12/7).
Satpam Kompleks Marjuki awalnya menganggap suara dari rumah Irjen Ferdy hanya bunyi petasan.
BACA JUGA: Ketua Komisi III DPR: Irjen Ferdy Sambo tidak Perlu Dinonaktifkan
Sebab, hari itu memang mendekati peringatan Iduladha.
"Sempat dengar, tidak hitung berapa kalinya," ujarnya di lokasi, Selasa (12/7).
BACA JUGA: Ketua Komisi III DPR Sebut Ada Kejanggalan Dalam Aksi Koboi di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Namun, Merjuki mengira suara itu berasal dari petasan dalam rangka menyambut Hari Raya Idhuladha.
Suara itu didengar Marjuki saat menonton televisi guna menghilangkan rasa suntuknya.
BACA JUGA: Wahai Kapolri, Irjen Ferdy Sambo Harus Segera Dinonaktifkan, Begini Analisis Bambang
"Saya kira petasan mau takbiran. Seumur hidup suara pistol asli saja saya tidak tahu," tuturnya.
Dia mengatakan, insiden Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E baru di ketahuinya hari Senin (11/7).
"Saya tahunya baru kemarin," pungkas Marjuki.
Sebelumnya, polisi bernama Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy pada Jumat (8/7).
Pelaku yang menembak ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu ialah polisi juga, yakni Bharada E. (mcr18/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Motif Baku Tembak Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo? Reza: Situasi Hidup Mati
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Mercurius Thomos Mone