jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, FA terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di Bandara Soekarno Hatta, bukan pengurus PP Muhammadiyah.
Argo menyebutkan, pihaknya perlu meluruskan pemberitaan yang menyebutkan terduga teroris FA adalah pengurus PP Muhammadiyah.
BACA JUGA: Pak RT Ungkap Sosok Terduga Teroris WI
"Hal itu tidak benar. FA merupakan anggota organisasi Jemaah Islamiyah (JI) Yogyakarta," kata Argo dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4).
Menurut Argo, beredarnya berita soal terduga teroris FA sebagai pengurus organisasi keagamaan di Tanah Air sudah menjadi strategi jaringan terorisme JI.
BACA JUGA: Anggota Brimob 25 Orang, Kelompok Kriminal Bersenjata Lebih Banyak, Warga Mengungsi
"Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konflik," ungkap Argo.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menjelaskan, hasil dari penyidikan, FA merupakan anggota kelompok teroris JI yang memiliki peran cukup vital.
BACA JUGA: 2 Lelaki Main Kuda-kudaan dengan PSK Asal Uzbekistan, Tarifnya Rp2,5 Juta
FA diketahui sebagai orang yang melakukan doktrinisasi terhadap anggota kelompoknya.
"Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam organisasi JI dan melakukan I’dad atau pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini," ujarnya.
FA ditangkap Densus 88 di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (8/4) setelah pulang dari Turki bersama istrinya DM.
FA melakukan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi dan jaringan terhadap tokoh-tokoh Al Qaeda dan terkait erat dengan strategi organisasi mereka yaitu mendukung gerakan terorisme global.
Hingga Jumat (9/4), Densus 88 Anti Teror menggeledah rumah terduga teroris FA di Kampung Suryowijaya RT 28, RW 6, Gendongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Menurut pengakuan sang istri, DW, suaminya merupakan pengurus PP Muhammadiyah cabang Mantrijeron, juga sebagai guru ngaji, penulis buku, serta berdakwah. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti