Terendam Banjir, Puluhan Hektare Sawah di Kabupaten Meranti Gagal Panen

Jumat, 05 April 2019 – 22:33 WIB
Sawah terendam banjir. Foto ilustrasi: Dokumen JPNN

jpnn.com, SELATPANJANG - Sekitar 48 hektar tanaman padi di Desa Mayang Sari, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, gagal panen akibat terendam banjir rob.

Kerugian petani akibat kegagalan panen padi tersebut ditaksi mencapai ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: 6 Tanggul di Kota Bekasi Rawan Jebol

Kondisi tersebut menghantui 200 orang petani yang tergabung di 10 kelompok tani di desa setempat. Masalahnua disebabkan tanggul yang dibangun PT. RAPP 2016 lalu tidak berfungsi.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Mayang Sari, Yusuf, mengaku dampak dari genangan air asin padi yang ditanamnya gagal menjelang tibanya masa panen.

BACA JUGA: Banjir Sergap Puluhan Rumah, Warga Lari Selamatkan Diri

"Desa kami sebenarnya punya potensi lahan persawahan yang menjanjikan. Namun, sayangnya sebagian besar terendam air asin. Hingga saat ini kami sudah tidak bisa berbuat banyak. Untuk itu kami sangat butuh peran dan solusi dari pemerintah," keluh Yusuf.

Menurutnya para kelompok tani merasa kwalahan, walaupaun telah berupaya maksimal gelar gotong royong menutup pintu sungai dengan cara seadanya. Cara itu tetap tidak berhasil.

BACA JUGA: Petani Melon Meratap Lihat Kebun yang Hancur Begini

Senada dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Mayang Sari, Junaidi Asira, Kamis (4/4/19) siang kepada Riaupos melalui panggilan telphone genggam.

Menurutnya, sejak dibangun 2016 lalu kondisi tanggul tersebut tidak berfungsi seiring menurunnya permukaan tanah. Diperparah dengan meningkatnya debit air laut yang masuk ke darat setiap musimnya.

"Total cetak sawah di sana seluas 53 hektar, namun tidak lebih 5 hektar saja yang bisa panen. Hasil panen tidak maksimal, setiap hektar hanya mampu panen tiga ton saja. Maksimal lima sampai enam ton," ungkapnya.

Tidak hanya kelomook tani, menurut Junaidi dampak bencana itu dirasakan seluruh masyarakat serta aktifitas pemerintah desa setempat.

"Tidak hanya berpengaruh ke cetak sawah, jika musimnya banjir rob juga masuk ke permukiman warga dan kantor desa ikut terkena dampak," tambahnya.

Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Pauzi SE, merasa prihatin dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat petani di Desa Mayang Sari tersebut.

Legislator kelahiran Pulau Padang itu, akan menyampaikan aspirasi para petani ke dinas terkait agar bisa segera teratasi. Sehingga, para petani di desa Mayang Sari bisa kembali menggarap lahan sawah mereka.

"Kondisi semacam ini perlu segera diatasi. Sebab sudah menjadi salah satu ancaman berat bagi petani kita. Saya akan bantu menyampaikan ke Pemda Meranti agar penangananya dapat ditindaklanjuti secara maksimal," ujarnya.(Wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Terbaru Musibah Banjir Bandang di Sentani dan Sekitarnya, 83 orang Meninggal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler